Fauna Asia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Asia Timur: clean up, replaced: lembab → lembap
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6
Baris 68:
== Pengaruh manusia ==
[[Berkas:Borneo-elephant-PLoS Biology.jpg|jmpl|ka|Pupulasi liar [[gajah asia]] menghilang karena menipisnya sumber makanan dan kerusakan habitat]]
Populasi dan habitat margsatwa lintas Asia telah dihancurkan oleh eksploitasi industri dan pertanian yang tak terkontrol, pengembangan infrastruktur (konstruksi bendungan, jalan dan fasilitas wisata), serta aktivitas ilegal seperti perburuan dan pencurian kayu. Dampaknya adalah hilangnya keanekaragaman hayati dan hilangnya mata pencaharian. Budaya penggunaan satwa liar sembarangan yang dikombinasikan dengan kemiskinan, pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi yang pesat telah menciptakan gelombang tekanan pada ekosistem alam. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang spektakuler, menguras sumber daya alam di seluruh wilayah.<ref>[{{Cite web |url=http://www.fauna-flora.org/asiapacific.php |title=Fauna & Flora International in the Asia-Pacific region<!-- Bot generated title -->] |access-date=2016-11-01 |archive-date=2010-10-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20101011033325/http://www.fauna-flora.org/asiapacific.php |dead-url=yes }}</ref> Asia Tenggara memiliki tingkat deforestasi tertinggi di antara daerah tropis utama lain dan mungkin kehilangan 3/4 hutan aslinya pada tahun 2100 serta kehilangan sekitar 42% dari keanekaragaman hayati yang dimilikinya<ref>N.S. Sodhi et al., Southeast Asian biodiversity: an impending disaster. Trends in Ecology& Evolution,Vol.19, Issue 12, 2004</ref>
 
== Lihat juga ==