'''Pemelayuan''' atau '''Malayisasi''' ({{lang-ms|Pemelayuan}}<ref>Nik Hassan Shuhaimi, p. 71</ref> atau ''Melayuisasi''<ref name="MohamedAnwar">Mohamed Anwar, p. 34</ref> atau lazimnya ''Masuk Melayu''<ref name="Benjamin">Benjamin, p. 306</ref><ref>Ooi, p. 195</ref><ref name="Milner">Milner, p. 200</ref><ref>Kipp, p. 29</ref><ref name="AndayaBarbara">Andaya, Barbara W, p. 55</ref><ref>Barnard, p. 243</ref>) adalah proses ketika orang-orang dari berbagai latar budaya dan etniketnis di [[Asia Tenggara Maritim]] mengadopsi identitas budaya Islam dan Melayu. Proses ini awalnya terjadi di [[semenanjung Melayu]], [[Sumatra]], dan [[Kalimantan]] zaman pramodernpra-modern dan cenderung didorong oleh [[penyebaran Islam di Asia Tenggara|penyebaran Islam]] sekaligus pendirian kesultanan dan pos dagang Melayu di seluruh nusantara. [[SukuEtnis Melayu]] dikenal sebagai masyarakat pedagang pesisir dengan identitas budaya yang beragam.<ref>Barnard, p. 7, 32, 33 & 43</ref><ref>Milner, p. 131</ref><ref>Benjamin, p. 458</ref> Identitas umum yang mengikat masyarakat Melayu adalah [[bahasa Melayu]], [[Islam]], dan [[Etnis Melayu#Budaya|budayanya]]. [[Identitas sosiokulturalIslam Melayu|Identitas sosio-kultural Melayu Muslim]] ini, yang mendominasi sampai zaman modern, terbentuk selama konsolidasi [[Kesultanan Melaka]] sebagai kekuatan regional pada abad ke-15. PemelayuanMalayisasi juga dipandang sebagai proses "pengajaran", terutama terhadap masyarakat suku non-Muslim [[Batak]], [[Orang Asli]], dan [[suku Dayak|Dayak]].<ref name="Milner_a">Milner, p. 232</ref>