Kelentangan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up, replaced: kadangkala → kadang kala |
k replaced: mantera → mantra |
||
Baris 20:
Lebih jauh lagi, para pemain Kelentengan juga tidak memiliki aturan baku mengenai jangkauan [[nada]] yang harus di raih oleh masing-masing tangan. Hal terpenting yang bisa mereka lakukan adalah semua [[nada]] yang dimainkan sesuai dengan melodi yang diinstruksikan oleh ''Pemeliatn''. Cara memainkannya pun hampir sama dengan cara memainkan alat musik berpencon pada umumnya, yaitu dengan menggunakan ''stick'' yang dipukulkan. Namun demikian, bagi pemain Kelentengan yang mahir, mereka tidak hanya akan memukulkan ''stick'' secara polos atau asal-asalan, melainkan mereka memainkannya dengan setiap nada yang telah dipukul dengan ''stick'' harus menghasilkan efek bunyi atau suara yang tidak terputus antara satu nada dengan nada yang lain, yakni dengan memberikan getaran pada ''stick'' tersebut. Perlu digarisbawahi, pada Kelentengan, tangan kanan dan tangan kiri memiliki fungsi dan pembagian yang sama, yaitu tangan kiri dengan ritme tetap sedangkan tangan kiri mengembangkan pola ritme dan membentuk pola melodi.<ref name=":4">Irawati, Eli. 2016. Transmisi ''Kelentangan'' dalam Masyarakat Dayak Benuaq. Vol. 17 No. 1, April 2017</ref>
Sebagaimana yang telah disinggung di awal bahwa musik Kelentangan digunakan untuk mengawal upacara ''Beliaun sentiu''. Secara garis besar, ada empat tahap penyajian Kelentangan, yaitu pembacaan ''Bememang'' yang merupakan
== Klasifikasi Instrumen ==
|