Pandemi Covid-19 di Polinesia Prancis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 27:
 
== Kronologi kasus ==
Polinesia Prancis adalah negara pertama di Pasifik Selatan yang terjangkit koronavirus.<ref>{{Cite web|url=https://kumparan.com/kumparannews/korban-jiwa-virus-corona-di-dunia-mencapai-4-624-jiwa-1t0gaDWttkv|title=Korban Jiwa Virus Corona di Dunia Mencapai 4.624 Jiwa|last=Tuwo|first=Andreas Gerry|date=12 Maret 2020|website=Kumparan|access-date=27 Maret 2020}}</ref> Pada tanggal 11 Maret 2020, Presiden Edouard Fritch mengatakan pembawa virus pertama COVID-19 di Polinesia Prancis berasal dari salah satu anggota majelis nasional Prancis, French National Assembly, seorang Politisi wanita yang bernama Maina Sage yang kembali dari [[Prancis]]. Dia diduga terinfeksi koronavirus setelah melakukan kontak dengan [[Franck Riester]] (Menteri Kebudayaan Prancis) yang juga terjangkit virus tersebut. Sebelum kembali ke Tahiti, Sage sudah melakukan pemeriksaan terlebih dahulu, tetapi tidak ditemukan adanya gejala-gejala. Kekhawatiran akan penyebaran virus, membuatnya untuk melakukan pemeriksaantes ditempatdi tempat lain dan hasil pemeriksaan dinyatakan positif.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://jubi.co.id/tiga-kasus-positif-covid-19-pertama-pasifik-di-polinesia-prancis/|title=Tiga Kasus Positif COVID-19 Pertama Pasifik di Polinesia Prancis|last=Giay|first=Elisabeth|date=15 Maret 2020|website=tabloidjubi.com|access-date=29 Maret 2020}}</ref>
 
Setelah satu kasus dikonfirmasi, pada tanggal 1213 Maret 2020, kasus kedua COVID-19 di Polinesia Prancis merupakan seseorang yang dekat dengan Maina Sage. Setelah kepulangan Sage dari Prancis dia melakukan kontak langsung dengannya. Sedangkan kasus ketiga di negara ini adalah seorang turis berasal dari [[Swiss]] yang berada di Atol Fakarava di Tuamotus, Polinesia Prancis. Turis ini dinyatakan sedang sakit dan dilakukan pemeriksaan ternyata positif terjangkit virus, begitu dia sampai di Atol Fakarava langsung diisolasi dan diterbangkan kembali ke Tahiti.<ref name=":0" /><ref>{{Cite web|url=https://jubi.co.id/sebaran-covid-19-capai-pulau-terluar-polinesia-prancis/|title=Sebaran Covid-19 Capai Pulau Terluar Polinesia Prancis|last=Giay|first=Elisabeth|date=29 Maret 2020|website=Tabloidjubi.com|access-date=29 Maret 2020}}</ref>
 
== Pencegahan ==
[[Edouard Fritch]] (Presiden Polinesia Prancis) dalam melakukan upaya pencegahan penyebaran koronavirus mendesak warganya untuk membatasi pergerakan mereka dan menghindari bepergian keluar negeri terlebih dahulu. Pada tanggal 13 Maret 2020, Fritch juga mengumumkan bahwa wisatawan yang memasuki Polinesia Prancis diharapkan memiliki sertifikat medis yang menunjukkan bahwa mereka bebas dari virus. [[Emmanuel Macron]] (Presiden Prancis), juga telah menunda kunjungannya untuk bulan depan yang sudah dijadwalkan sejak lama. Negara ini pun telah menangguhkan pariwisata kapal pesiar selama sebulan, dan mengeluarkan pernyataan tentang kapal yang menuju ke Polinesia Prancis akan dialihkan ke pelabuhan internasional pilihan mereka berikutnya. Kapal-kapal yang berlayar di perairan teritorial Polinesia Prancis diarahkan untuk menuju ke [[Papeete]] agar penumpang turun dan dipulangkan. Sebelum berlabuh, status kesehatan penumpang juga harus dilaporkan kepada pihak berwenang setempat.<ref>{{Cite web|url=https://www.rnz.co.nz/news/pacific/411544/tahiti-parliamentarian-is-pacific-s-first-coronavirus-case|title=Tahiti Parliamentarian is Pacific's First Coronavirus Case|last=Radio New Zealand|first=|date=13 Maret 2020|website=Radio New Zealand|access-date=30 Maret 2020}}</ref>
 
== Lihat pula ==