Aji Saka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Iwand2020 (bicara | kontrib)
k Lukisan Prabu Aji Saka
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
HsfBot (bicara | kontrib)
k sansekerta --> sanskerta
Baris 15:
 
Setelah raja Bangsa Yaksa ini tiada, Aji Saka kembali ke Pulau Majeti, lalu membawa rombongannya ke Pulau Jawa. Bersama-sama rakyat Medang Kamulan, dia kemudian membangun kerajaan baru yang letaknya jauh di arah barat dari lokasi Medang Kamulan mula-mula. Kerajaan baru tersebut diberinya nama Medang Purwacarita, dengan nama ibukota yang sama dengan kerajaan Medang sebelumnya, Medang Kamulan.
Aji Saka kemudian memperkenalkan aksara Pahlava (Pallawa) yang telah menjadi aksara resmi Kerajaan Saka di India, beserta Bahasa SansekertaSanskerta (Sanskrit) kepada masyarakat Jawa di kerajaannya. Penanggalan Saka yang telah diciptakan oleh Bangsa Kanishka di India pun diperkenalkannya kepada orang-orang Jawa. Sejak itulah penanggalan Tahun Saka di Pulau Jawa dimulai.
 
Dengan dimulainya pemerintahan Prabu Aji Saka, berkembanglah peradaban Hindu dari orang-orang Jawa di Pulau Jawa. Belum ada yang mengetahui kapan berakhirnya Kerajaan Medang Purwacarita ini. Setelah Medang awal ini berakhir, barulah di Tanah Jawa muncul Kerajaan Kalingga dan Kerajaan Kanjuruhan, yang kemudian dilanjutkan Kerajaan Medang Pertengahan di Tanah Jawa, yang dibangun oleh Prabu Sanjaya Harisdharma, sang Raja Galuh dan Sunda. Medang Pertengahan ialah kelanjutan dari Kerajaan Kalingga setelah masa Ratu Shima. Sering disebut Kerajaan Medang atau Kerajaan Medang i Bhumi Mataram krn ibukotanya pernah di wilayah Bhumi Mataram, yg meliputi hampir seluruh Jawa Tengah hingga sebagian Jawa Timur.