Yusuf dalam Islam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 64:
== Kisah ==
Dalam Al-Qur'an (kitab suci Islam), nama Yusuf [[Daftar makhluk dan benda yang disebut namanya dalam Al-Qur'an|disebutkan sebanyak 27 kali]].{{efn|Dalam
# Al-An'am (06): 84
# Yusuf (12): 4, 7, 8, 9, 10, 11, 17, 21, 29, 46, 51, 56, 58, 69, 76, 77, 80, 84, 85, 87, 89, 90 {{small|(2 kali)}}, 94, 99
# Ghafir (40): 34
}} Kisah Yusuf sendiri terpusat di Surah Yusuf, surah kedua belas dalam Al-Qur'an. Hal ini berbeda dengan para nabi lain yang biasanya kisahnya tersebar di beberapa surah. Dalam Tanakh (kitab suci Yahudi) dan Alkitab (kitab suci Kristen), kisah Yusuf tercantum dalam [[Kitab Kejadian]] pasal 37, 39-50.
Secara alur kejadian, kisah Yusuf yang terdapat pada Surah Yusuf dan Kitab Kejadian memiliki garis besar yang sama, meskipun terdapat beberapa perbedaan dalam rincian tertentu.
Baris 109 ⟶ 113:
Al-Qur'an menyebutkan bahwa Zulaikha kemudian menutup pintu-pintu di kediamannya dan merayu Yusuf, "Marilah mendekat kepadaku." Namun Yusuf menolak ajakan zina tersebut.<ref>Yusuf (12): 23</ref> Para ulama menyebutkan bahwa Zulaikha adalah wanita yang sangat cantik, kaya, dan masih muda. Dia mengenakan pakaian terbaik yang paling mewah untuk menggoda Yusuf.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=345}}
Disebutkan dalam Al-Qur'an bahwa "perempuan itu telah berkehendak kepadanya dan Yusuf pun berkehendak kepadanya, sekiranya dia tidak melihat tanda dari Tuhannya."<ref>Yusuf (12): 24</ref> Sebagian ulama menyebutkan bahwa tanda yang dimaksud dari ayat tersebut adalah munculnya sosok Ya'qub yang memperingatkan Yusuf untuk tidak terlibat dengan perempuan tersebut.<ref>{{cite book|last=al-Tabari|first=Muhammad ibn Jarir (Translated by William Brinner)|title=The History of al-Tabari Vol. 2: Prophets and Patriarchs|year=1987|publisher=SUNY|page=156}}</ref>
Selanjutnya Yusuf berlari menuju pintu untuk keluar demi menghindari godaan Zulaikha, tetapi Zulaikha mengejarnya dan sempat menarik bagian belakang baju Yusuf sampai koyak. Keduanya kemudian mendapati Potifar berada di depan pintu. Dengan cepat, Zulaikha melayangkan tuduhan bahwa Yusuf yang berusaha melakukan hal buruk kepadanya. Yusuf membela diri dan menyatakan bahwa Zulaikha yang merayu dirinya. Di tengah perdebatan, seorang dari keluarga Zulaikha memberi kesaksian, "Jika baju gamisnya (Yusuf) koyak di bagian depan, maka perempuan itu benar dan dia (Yusuf) termasuk orang yang dusta. Dan jika baju gamisnya koyak di bagian belakang, maka perempuan itulah yang dusta, dan dia termasuk orang yang benar."<ref>Yusuf (12): 25-27</ref> Sebagian ulama menyebutkan bahwa yang memberi kesaksian itu adalah seorang bocah yang masih menyusu yang secara ajaib dapat bicara. Makna dari kesaksiannya adalah bahwa jika memang Yusuf yang berniat memperkosa, Zulaikha akan melawan dan menyebabkan baju Yusuf koyak di sisi depan. Namun jika baju Yusuf koyak di belakang, berarti Yusuf berlari menghindari Zulaikha.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=346-347}} Potifar kemudian memeriksa dan mendapati bahwa pakaian Yusuf koyak di bagian belakang. Dia kemudian mengatakan pada Zulaikha, "Sesungguhnya ini adalah tipu dayamu. Tipu dayamu benar-benar hebat." Potifar juga meminta Yusuf untuk melupakan kejadian ini.<ref>Yusuf (12): 28-29</ref>
Baris 217 ⟶ 223:
=== Yahudi ===
Komentar Yahudi, baik tradisional maupun modern, umumnya memandang Yusuf sebagai karakter kompleks yang pada akhirnya dipandang sebagai orang yang benar. Meskipun beberapa komentator seperti Sforno mengakui ketidakdewasaan tindakannya ketika berhadapan dengan saudara-saudaranya di masa muda, tetap saja Yusuf sebagian besarnya dianggap sebagai sosok yang mengagumkan karena dapat mempertahankan jati diri Israelnya, meski telah terpisah selama 20 tahun dari keluarganya. Yusuf juga disebut sebagai ''[[tzadik]]'' (orang yang saleh) secara tradisi.<ref>{{Cite web|url=https://www.myjewishlearning.com/article/the-story-of-joseph/|title=The Story of Joseph|last=Roth|first=Elana|date=|website=My Jewish Learning|access-date=}}</ref>
== Yusuf dan Zulaikha ==
Tradisi populer pada kaum Muslim menyebutkan bahwa pada akhirnya Zulaikha menikah dengan Yusuf. Terdapat narasi yang berbeda-beda terkait tema ini, tetapi poin penting yang kerap disebutkan adalah bahwa setelah Zulaikha bertobat dan Potifar wafat, dia menikah dengan Yusuf. Ternyata didapati Zulaikha masih dalam keadaan perawan lantaran Potifar tidak tertarik dengan perempuan. Yusuf dan Zulaikha kemudian dianugerahi dua putra.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=361-362}}
Meski sangat dikenal, kisah ini tidak memiliki landasan dalam Al-Qur'an maupun hadits. Disebutkan bahwa keterangan mengenai pernikahan Yusuf dan Zulaikha disadur dari kisah ''[[israiliyat]]'', yakni kisah yang dinukil dari Bani Israil, umumnya berasal dari masyarakat Yahudi. Hanya saja Tanakh (kitab suci Yahudi) dan Alkitab (kitab suci Kristen) sendiri secara jelas menyebutkan bahwa Yusuf dinikahkan dengan Asnat, anak perempuan dari seorang pendeta dari On bernama Potifera.<ref>{{Alkitab|Kejadian 41: 45}}</ref>
== Makam ==
Baris 223 ⟶ 234:
* [[Safed]], menurut sebagian sumber Yahudi
* [[Masjid Ibrahimi]] atau Gua Makhpela di Hebron yang juga merupakan makam Ibrahim, Sarah, Ishaq, Ribka, Ya'qub, dan Lea<ref name="Freund 2009 28">{{harvnb|Freund|2009|p=28}}</ref><ref>{{harvnb|Le Strange|2010|p=325}}</ref>
== Catatan ==
{{notelist}}
== Rujukan ==
{{reflist|2}}
== Daftar
* Fatoohi, Dr. Louay dan Prof. Sheta Al-Dargazelli. ..''Sejarah Bangsa Israel dalam Bibel dan Al-Qur'an''. 2007. Bandung: Mizania.
* {{cite book|title = Digging Through the Bible: Modern Archaeology and the Ancient Bible |last = Freund |first = Richard A. |publisher= Rowman & Littlefield |year= 2009 |isbn = 978-0-7425-4645-5 |url = https://books.google.com/books?id=3EWWup0o-o4C&pg=PA28 |ref = harv}}
|