Seperti terlihat pada teks tersebut, ekspansi Majapahit ke Malaya (Sumatra) merata sejak Jambi, Palembang, Muara Tebo, Darmasraya, Haru, Mandahiling, jelasnya Mandailing. Teks tersebut memperhatikan bahwa nama Mandailing tidak ada duanya di Indonesia, maka yang dimaksud tidak lain dari Mandailing yang lokasinya di Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, Padang Lawas, Padang Lawas Utara dan sekitarnya.
=== Perang Padri ===
[[Perang Padri]], yang berlokasi di [[Sumatra Barat]] dan menyebar luas di [[Sumatra Timur]] antara tahun 1803 hingga 1838, menyebabkan perpindahan besar-besaran suku Mandailing dari tempat asalnya ke [[Malaysia Barat]]. Kelompok tersebut dipimpin oleh [[Raja Asal]], maharaja dari Mandailing; dan keponakannya [[Raja Bilah]]. Bersama dengan [[Sutan Puasa]], mereka terlibat dalam [[Perang Klang]] antara tahun 1866 hingga 1873.<ref name=mandailings>Abdul-Razzaq Lubis and Khoo Salma Nasution. ''Raja Bilah and the Mandailings in Perak: 1875–1911''. Kuala Lumpur: Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society (MBRAS), 2003.</ref>
<!--
Raja Asal dan Raja Bilah melarikan diri ke [[Perak]], where their followers settled in Lower Perk and the Kinta Valley. The British appointed Raja Bilah ''[[penghulu]]'' of Blanja while his son Raja Yacob became ''[[penghulu]]'' of [[Teronoh|Tronoh]], which generated large revenues after the opening of the Tronoh Mines, the largest tin producer in the world in the 1920s.<ref name=mandailings /> -->