Hasan Mustofa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 116.206.9.40 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Palladin911
Tag: Pengembalian
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 7 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 61:
<!-- --------- -->
}}
[[Abuya]] [[Kiai]] [[Haji (gelar)|Haji]] '''Hasan Mustofa bin Abah Saenan''' (1890 - 1975) atau yang lebih dikenal sebagai '''Abuya Cilember''' adalah seorang [[ulama]] pendiri Pondok Pesantren Darul Huda di [[Cisarua, Bogor]], [[Jawa Barat]].<ref>{{citeweb |last=Mahbib |date=2013-10-09 |url=http://www.nu.or.id/post/read/47514/komunitas-cinta-baca-bedah-9-ulama-bogor |title=Komunitas Cinta Baca Bedah 9 Ulama Bogor |website=[[Nahdlatul 'Ulama|NU Online]] |archive-url=httphttps://web.archive.org/web/20180114170408/http://www.nu.or.id/post/read/47514/komunitas-cinta-baca-bedah-9-ulama-bogor |archive-date=2018-01-14 |access-date=2018-01-14 |dead-url=no }}</ref> Dia dikenal sebagai ulama ahli [[Ilmu nahwu|nahwu]], [[Saraf (linguistik)|sharaf]], dan balaghah di wilayah [[Bogor]] dan sekitarnya.<ref name=:'Suara Pesantren'>{{citeweb |last=Ubaidillah |first=Achmad |date=2015-11-28 |url=http://suarapesantren.net:80/2015/11/28/kh-hasan-mustofa-kiai-ahli-nahwu-sharaf-dan-balaghoh/ |title=KH. Hasan Mustofa: Kiai Ahli Nahwu-Sharaf dan Balaghoh |website=Suara Pesantren |archive-url=httphttps://web.archive.org/web/20170615123519/http://suarapesantren.net:80/2015/11/28/kh-hasan-mustofa-kiai-ahli-nahwu-sharaf-dan-balaghoh/ |archive-date=20152017-1206-0815 |access-date=2018-01-14 |dead-url=no }}</ref>
 
== Biografi ==
=== Kehidupan awal ===
Hasan lahir pada tahun 1890{{sfn|Ubaidillah, 2013}} di [[Bogor]], [[Jawa Barat]]. Ayahnya adalah [[Abah]] Saenan, seorang pengrajin ''handmade'' (kerajinan tangan) yang berasal dari [[Ciamis]], sedangkan ibunya adalah [[suku Banten|orang Banten]] bernama [[Hajjah]] Husniyah binti [[Kiai]] [[Haji (gelar)|Haji]] Mansur.<ref name=:'Suara Pesantren' /> Dari garis ibunya, dia masih memiliki ikatan darah dengan keluarga [[kesultanan Banten]].<ref name=:'Arrahmah.co.id'>{{citeweb |last=Yaqzan |first=Ibn. |date=2016-08-18 |url=https://www.arrahmah.co.id/2016/08/haul-abuya-kh-hasan-mustafa-cilembar-cisarua-bogor-ke-41.html |title=Haul Abuya KH. Hasan Mustafa Cilember, Cisarua, Bogor ke-41 |website=Arrahmah.co.id |archive-url=httphttps://web.archive.org/web/20170502215458/https://www.arrahmah.co.id/2016/08/haul-abuya-kh-hasan-mustafa-cilembar-cisarua-bogor-ke-41.html#expand |archive-date=2017-05-02 |access-date=2018-01-14 |dead-url=no }}</ref>
 
=== Pendidikan ===
Menginjak usia dewasa, Hasan menuntut ilmu ke beberapa pesantren di [[Jawa Barat]]. Di antaranya adalah Pesantren Cinengah, [[Cianjur]]; Pesantren Rawa Belut, Cibadak, Cianjur; dan Pesantren Cihapit, [[Bandung]]. Setelah menuntut ilmu dari Bandung, Hasan kemudian melanjutkan pendidikan agamanya di Pesantren Gentur, Cianjur di bawah asuhan [[Syekh]] [[Ahmad Syathibi al-Qonturi]].<ref>{{citeweb |last=Kholil |first=Lutfy |url=http://nahdlatululama.id/blog/2017/11/06/k-h-ahmad-syatibi-cianjur/ |date=2017-11-06 |title=KH. Ahmad Syathibi Cianjur |website=Nahdlatululama.id |location=Jakarta |publisher=Lembaga Ta'lif wan Nasyr Pengurus Besar Nahdlatul Ulama |archive-url=httphttps://web.archive.org/web/20180114180135/http://nahdlatululama.id/blog/2017/11/06/k-h-ahmad-syatibi-cianjur/ |archive-date=2018-01-14 |access-date=2018-01-14 |dead-url=no }}</ref> Setelah itu, dia kemudian melanjutkan perjalanan ke [[Purwakarta]] dan berguru kepada [[Syekh]] [[Tubagus Ahmad Bakri as-Sampuri]], [[Plered, Purwakarta|Plered]].<ref name=:'Suara Pesantren' />
 
Setelah melakukan perjalanan keilmuan dari satu pesantren ke pesantren lainnya, Hasan kemudian kembali lagi ke Pesantren Gentur untuk memperdalam ilmunya kepada Syekh Ahmad Syathibi. Di Pesantren Gentur, dia menetap cukup lama dibandingkan menetap di pesantren lainnya.{{sfn|Ubaidillah, 2013}}
Baris 76:
Pada tahun 1918, Hasan mendirikan sebuah [[pesantren]] di daerah [[Kopo, Cisarua, Bogor]]. Namun pada tahun 1925, Hasan mendirikan pesantren baru di daerah [[Cilember, Cisarua, Bogor]] dan mewakafkan pesantrennya di daerah Kopo kepada Kiai Haji Muhiddin (yang kemudian menjadi Pesantren Nurul Haq, Kopo).{{sfn|Ubaidillah, 2013}} Pendirian pesantren baru tersebut dilatarbelakangi oleh permintaan dua orang muridnya, Haji Sidiq dan Haji Mansur karena melihat keadaan masyarakat Cilember yang saat itu masih kurang dalam menjalankan nilai-nilai keislaman.<ref name=:'Tribun' />
 
Pada tahun 1980, Kiai Haji Rahmatullah, anak bungsu Hasan sebagai penerus Pesantren Cilember mengganti nama pesantren menjadi Pesantren Nurul Huda.<ref name=:'Tribun' /> Bidang keilmuan yang diajarkan di pesantren ini di antaranya adalah [[akidah]], [[tauhid]], [[fikih]], [[tasawuf]], [[alquran]], [[hadis]], [[ilmu nahwu|nahwu]], [[saraf (linguistik)|sharaf]], balaghah, dan [[falak]].<ref name=:'Fauzy'>{{citeweb |last=Fauzy |first=Naufal |url=http://bogor.tribunnews.com/2017/06/12/sisipkan-ajaran-soal-duniawi-sesuai-agama-pesantren-darul-huda-cetak-santri-berkualitas |title=Sisipkan Ajaran Soal Duniawi Sesuai Agama, Pesantren Darul Huda Cetak Santri Berkualitas |date=2017-06-12 |website=Tribunnews Bogor |archive-url=httphttps://web.archive.org/web/20180114185716/http://bogor.tribunnews.com/2017/06/12/sisipkan-ajaran-soal-duniawi-sesuai-agama-pesantren-darul-huda-cetak-santri-berkualitas |archive-date=2018-01-14 |access-date=2018-01-14 |dead-url=no }}</ref> Sejak didirikan, pesantren ini telah mencetak para santri berkualitas yang kemudian menjadi ulama hingga pejabat.<ref name=:'Fauzy' /><ref>{{citeweb |last=Admin |date=2017-06-13 |url=http://www.metropolitan.id/2017/06/keren-pesantren-ini-cetak-kiyai-kondang-hingga-pejabat/ |title=Keren, Pesantren Ini Cetak Kyai Kondang Hingga Pejabat! |website=Metropolitan.id |archive-url=httphttps://web.archive.org/web/20170615222438/http://www.metropolitan.id:80/2017/06/keren-pesantren-ini-cetak-kiyai-kondang-hingga-pejabat/ |archive-date=2017-06-15 |access-date=2018-01-14 |dead-url=no }}</ref>
 
== Gelar ==
Baris 82:
 
== Wafat ==
Hasan wafat pada tahun 1975 di [[Cilember, Cisarua, Bogor]].<ref name=:'Tribun'>{{citeweb |last=Fauzy |first=Naufal |url=http://bogor.tribunnews.com/2017/06/16/dirikan-pesantren-sejak-1918-ini-sejarah-abuya-cilember-dalam-syiar-agama-islam |date=2017-06-16 |title=Dirikan Pesantren Sejak 1918, Ini Sejarah Abuya Cilember dalam Syiar Agama Islam |website=[[Tribunnews.com|Tribunnews Bogor]] |archive-url=httphttps://web.archive.org/web/20180114181917/http://bogor.tribunnews.com/2017/06/16/dirikan-pesantren-sejak-1918-ini-sejarah-abuya-cilember-dalam-syiar-agama-islam |archive-date=2018-01-14 |access-date=2018-01-14 |dead-url=no }}</ref> Pasca wafatnya, Pesantren Cilember kemudian dipimpin oleh anak bungsunya, Kiai Haji Rahmatullah pada tahun 1979, setelah sebelumnya dipimpin oleh anaknya yang lain selama 4 tahun.<ref name=:'Tribun' /> Haul atau Peringatan hari kematiannya selalu diperingati setiap tahun di Pesantren Nurul Huda yang dihadiri ratusan jamaah dari [[Bogor]] dan daerah sekitarnya.<ref name=:'Arrahmah.co.id' />
 
== Referensi ==