Sofjan Wanandi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 35:
Namun, selepas dari [[SMP]] (1957), ia ke [[Jakarta]] untuk melanjutkan sekolahnya.<ref name="tmp"/> Ia masuk ke SMA Kanisius Jakarta (lulus 1960).<ref name="tmp"/> Ia kemudian melanjutkan studi ke [[Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia]] (tk. V 1965).<ref name="tmp"/> Ketika menjadi [[mahasiswa]] ini, kiprahnya beralih ke dunia [[aktivis]].<ref name="tmp"/> Ia sempat tinggal di [[Bandung]] saat diterima kuliah di Fakultas Ekonomi [[Universitas Padjadjaran]].<ref name="ap"/> Namun karena belum lama setelah itu ia diterima di UI, ia memutuskan pindah.<ref name="ap"/>
 
Ketika di [[Universitas Indonesia]], Ia menjadi ketua [[Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia]] (PMKRI).<ref name="ap"/><ref name="Surya 2">{{en}} Suryadinata, L. ed., 1997. Ethnic Chinese as Southeast Asians. Institute of Southeast Asian Studies.</ref> Ketika pecah insiden G-30-S/PKI, ia terlibat dalam pertengkaran ideologi dengan [[Partai Komunis Indonesia]] (PKI). Karier aktivismenya ia lanjutkan dengan menjadi ketua KAMI Jaya.<ref name="ap"/> Demi perlawanan atas paham komunis, tanpa menghitung untung rugi ia langsung terjun ke lapangan.<ref name="ap"/> Sebagai salah seorang Ketua KAMI Jaya, ia memimpin pelbagai aksi hingga akhirnya, dia harus dibui oleh pemerintahan [[Soekarno]].<ref name="ap"/> Hanya lima hari dipenjara, ia akhirnya dilepaskan kembali.<ref name="ap"/>
 
Ketika pemerintahan beralih ke presiden [[Soeharto]], ia ikut bergabung dalam [[Golkar]].<ref name="tmp"/> Sofjan juga dekat dengan [[Ali Murtopo]] serta ikut membantu menjadi sekretaris pribadi [[Soedjono Humardani]] yang saat itu merupakan orang-orang di lingkaran dalam kekuasaan Soeharto.<ref name="tmp"/> Karena terlalu sibuk, sebenarnya ia meminta cuti pada Soejono untuk menyelesaikan [[skripsi]].<ref name="tmp"/> Tetapi ia diminta berhenti kuliah saja dan Sofjan benar-benar berhenti kuliah ketika ia telah berada pada tingkat lima pada 1965.<ref name="ap"/> Sofjan menjadi anggota [[DPR-RI]] dan termasuk anggota yang termuda saat itu bersama 10 rekan mahasiswa lainnya seperti [[Cosmas Batubara]], [[Nono Anwar Makarim]], [[Fahmi Idris]], [[Abdul Gafur]], [[David Napitupulu]], dan [[Marie Muhammad]].<ref name="ap"/>