Virus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
RianHS (bicara | kontrib)
Struktur: menambah subjudul Asal-usul
Baris 44:
* [[Wendell Stanley]] merupakan orang pertama yang berhasil mengkristalkan virus pada tahun 1935.<ref name=Stanley/> Virus yang dikristalkan merupakan [[Tobacco Mozaic Virus]] (TMV).<ref name=Stanley/> Stanley mengemukakan bahwa virus akan dapat tetap aktif meskipun setelah kristalisasi.<ref name=Stanley>{{cite journal|author = Stanley WM|year = 1933|month =|title = Isolation of a crystalline protein possessing the properties of tobacco mosaic virus|journal= Science|volume = 81|issue =|pages = 644-645|doi =|id =|url = http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=1&ved=0CBoQFjAA&url=http%3A%2F%2Fwww.asm.org%2FccLibraryFiles%2FFILENAME%2F0000000268%2F1935p160.pdf&rct=j&q=Isolation%20of%20a%20crystalline%20protein%20possessing%20the%20properties%20of%20tobacco%20mosaic%20virus&ei=Nr0CTsOMHsjjrAfnldjPCg&usg=AFQjCNHM2LkI3O2zUWWr47ldOtJRtLV1cA&sig2=6c89N-Zkp35Y5SfLdLx0CQ|format = pdf|accessdate = }}</ref>
* [[Martha Chase]] dan [[Alfred Hershey]] pada tahun 1952 berhasil menemukan [[bakteriofag]].<ref name=Hershey/> [[Bakteriofag]] merupakan virus yang memiliki inang bakteri sehingga hanya dapat bereplikasi di dalam sel bakteri.<ref name=Hershey>{{cite journal|author = Hershey AD, Chase M|year = 1952|month =|title = Independent Function of Viral Protein and Nucleic Acid in Growth of Bacteriophage|journal= Journal of General Physiology|volume = 36|issue =|pages = 39-56|doi =|id =|url = http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=1&ved=0CBoQFjAA&url=http%3A%2F%2Fjgp.rupress.org%2Fcontent%2F36%2F1%2F39.full.pdf&rct=j&q=filetype%3Apdf%20Independent%20Function%20of%20Viral%20Protein%20and%20Nucleic%20Acid%20in%20Growth%20of%20Bacteriophage&ei=ZL8CTtbqDMjjrAfnldjPCg&usg=AFQjCNFgbTTRlqhXeCCTJMUGwjhH4zUS_w&sig2=TuIywuDzg7IjluOQoDLWqg&cad=rja|format = pdf|accessdate = }}</ref>
 
== Asal-usul ==
{{lihat pula|Evolusi virus|Paleovirologi}}
Virus selalu berdampingan dengan organisme, dan mungkin telah ada sejak sel hidup pertama kali berevolusi. Virus tidak meninggalkan fosil, sehingga asal muasal virus hanya bisa dihipotesiskan dengan cara-cara seperti teknik-teknik [[biologi molekuler]]. Teknik-teknik ini mengandalkan keberadaan DNA atau RNA virus yang terdahulu. Akan tetapi, sebagian besar virus yang diawetkan dan disimpan di laboratorium berusia kurang dari 90 tahun.{{sfn|Shors|2017|p=16}}{{sfn|Collier dkk.|1998|p=18–19}} Metode-metode biologi molekuler hanya berhasil melacak nenek moyang virus yang berevolusi pada abad ke-20.<ref name="pmid15476878">{{cite journal | vauthors = Liu Y, Nickle DC, Shriner D, Jensen MA, Learn GH, Mittler JE, Mullins JI | title = Molecular clock-like evolution of human immunodeficiency virus type 1 | journal = Virology | volume = 329 | issue = 1 | pages = 101–08 | date = November 2004 | pmid = 15476878 | doi = 10.1016/j.virol.2004.08.014}}</ref> Golongan virus baru berkali-kali muncul dalam berbagai tahap evolusi makhluk hidup.<ref name=NRM_Krupovic2019>{{cite journal |vauthors= Krupovic M, Dooja W, Koonin EV |title=Origin of viruses: primordial replicators recruiting capsids from hosts. |journal=Nature Reviews Microbiology |volume=17 |issue=7 |pages=449–58 |date=2019 |doi=10.1038/s41579-019-0205-6 |pmid=31142823}}</ref> Ada tiga teori utama tentang asal-usul virus: teori regresi, teori keluar dari sel, dan teori koevolusi<ref name=NRM_Krupovic2019 />{{sfn|Collier dkk.|1998|p=11–21}}
 
;Teori regresi :Menurut teori ini, virus bisa jadi dulunya adalah sel-sel kecil yang menjadi [[parasit]] dalam sel yang lebih besar. Kemudian, parasit-parasit ini kehilangan gen-gen yang tidak lagi dibutuhkan setelah hidup sebagai parasit. Dengan demikian, sel-sel tersebut mengalami ''regresi'' menjadi virus. Teori ini didukung oleh keberadaan bakteri seperti ''[[Rickettsia]]'' dan ''[[Chlamydia (bakteri)|Chlamydia]]'' yang hanya mampu bereproduksi di dalam sel inang (seperti halnya virus). Menurut teori ini, jika sel-sel seperti ini bisa mengandalkan hidup sebagai parasit, gen-gen lain yang hanya diperlukan untuk hidup mandiri dapat hilang.
 
; Teori keluar dari sel :Menurut teori ini, virus berevolusi dari potongan DNA atau RNA yang keluar dari gen organisme yang lebih besar. DNA yang keluar ini dapat berasal dari [[plasmid]] (potongan-potongan DNA yang dapat berpindah dari satu sel ke sel lain) dan juga dari bakteri.{{sfn|Collier dkk.|1998|p=11–12}}
 
; Teori koevolusi : Menurut teori ini, virus tidak berasal dari sel dan berevolusi dari molekul-molekul kompleks protein dan DNA pada saat yang sama dengan munculnya sel di bumi, dan selama bertahun-tahun selalu bergantung kepada sel hidup.<ref name =Wessner>{{cite journal | author = Wessner DR | year = 2010 | title = The Origins of Viruses | url = | journal = Nature Education | volume = 3 | issue = 9| page = 37 }}</ref>
 
Ketiga teori ini memiliki kelemahan. Teori regresi tidak dapat menjelaskan mengapa sel-sel parasit terkecil yang ditemukan pun tidak memiliki kemiripan sama sekali dengan virus. Teori keluar dari sel tidak dapat menjelaskan struktur-strukur yang hanya ada pada virus dan tidak pada sel. Teori koevolusi tidak dapat menjelaskan bagaimana virus yang terbentuk pertama kali dapat bertahan dan memperbanyak diri tanpa keberadaan sel.<ref name =Wessner /><ref name=Nasir>{{cite journal|title=Viral evolution: Primordial cellular origins and late adaptation to parasitism | vauthors= Nasir A, Kim KM, Caetano-Anollés G | year = 2012 | pmid = 23550145 | doi=10.4161/mge.22797 | journal=Mobile Genetic Elements | volume = 2 | issue =5 | pages=247–52 }}</ref>
 
== Struktur ==