Hidāyat al-Shibyān: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 8:
=== Latar belakang ===
[[Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan|Sayyid Aḥmad ibn Zainī Daḥlān]] marupakan seorang mufti [[mazhab Syafi'i]] di [[Makkah]]. Banyak pelajar-pelajar dari [[Nusantara]] yang datang ke Mekkah dan berguru kepadanya. Salah seorangnya adalah [[Ahmad Khatib Al-Minangkabawi|Ahmad Khatīb al-Minangkabawi]], guru Syekh Ibrahim Musa dan sejumlah ulama Indonesia lainnya. Dalam judul dan pengantar
Sayyid Aḥmad ibn Zainī Daḥlān banyak mengarang tulisan singkat (''risālah'') dalam berbagai bidang keilmuan Islam, seperti ''fiqh,'' sejarah [[Nabi Muhammad]] dan [[Kekhalifahan Rasyidin]], ilmu ''bayan, tawḥīd'' dan''ʿaqīdah, naḥwu,'' dan sebagainya. Namun, karena ditulis ringkas, karya-karya Sayyid Aḥmad ibn Zainī Daḥlān dianggap sulit untuk dipelajari pemula. Hal ini melatarbelakangi Syekh Ibrahim Musa memberi penjelasan (''syarh'') terhadap karya-karya Sayyid Aḥmad ibn Zainī Daḥlān, termasuk ilmu ''bayan.<ref name=":0" /><ref name=":2" />'' Kitab penjelasan dimaksudkan untuk menjadi buku ajar yang dapat dibaca dan dipelajari di ruang kelas [[Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek|Sumatera Thawalib Parabek]].<ref name=":3" />
Baris 24:
[[Berkas:Masjid Jamik Parabek 2020 02.jpg|ka|jmpl|250px|[[Masjid Jamik Parabek]]]]
''Hidāyat al-Shibyān'' diterbitkan oleh [[Drukkerij Baroe]], sebuah kantor percetakan di [[Kota Bukittinggi|Fort de Kock]] yang aktif menerbitkan karya berhubungan dengan agama Islam.<ref>{{Cite book|url=http://worldcat.org/oclc/1090634131|title=Penerbitan Minangkabau Masa Kolonial: Sejarah Penerbitan Buku di Fort de Kock (Bukittinggi) 1901-1942|last=Fadila, Zikri|first=|date=|publisher=|isbn=978-602-7677-59-3|location=|pages=107|oclc=1090634131|url-status=live}}</ref> Tidak disebutkan tahun terbitnya. Dalam pengantar
''Hidāyat al-Shibyān'' sempat diajarkan di [[Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek]]. Kitab ini dimaksudkan sebagai pengantar bagi pemula, sehingga diajarkan untuk murid kelas 4. Namun, saat ini ''Hidāyat al-Shibyān'' tidak diajarkan sama sekali di Parabek. Kitab yang dipersiapkan untuk pemula, ternyata saat ini dianggap begitu berat dan sulit untuk diajarkan di kelas.<ref name=":3">Fadhli Lukman (21 November 2019). ''Hidayat al-Shibyan: Seberapa Banyak Kita Mengenal Syaikh Ibrahim Musa?.'' https://surauparabek.or.id/fadhli-lukman/hidayat-al-shibyan-seberapa-banyak-kita-mengenal-syaikh-ibrahim-musa/</ref>
|