Kassapa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: mangkok → mangkuk
Xan To (bicara | kontrib)
Baris 38:
Pada awalnya terdapat perbedaan pendapat yang sangat besar akan berapa besar dan asal-muasal bahan baku yang akan digunakan untuk pembuatan stupa tersebut. Pembangunan stupa dimulai setelah hal-hal tersebut diselesaikan. Akan tetapi masyarakat tidak memiliki cukup dana untuk menyelesaikan stupa tersebut. Seorang pengikut anāgāmī bernama Sorata berkelana mengunjungi [[Jambudvipa|Jambudipa]], meminta bantuan dana dari masyarakat untuk penyelesaian stupa. Ia segera mengirimkan dana tersebut setelah menerimanya, dan pada saat mendapatkan kabar bahwa pembangunan telah selesai, ia segera bersiap-siap untuk mengunjungi dan melakukan pemujaan disana. Akan tetapi, ia dirampok dan dibunuh ketika melalui sebuah hutan oleh seorang penjahat yang kemudian dikenal sebagai Andhavana.
 
Upavāna, pada kelahiran sebelumnya, menjadi dewa penjaga stupa, yang mana merupakan majikan agungnya pada kehidupan terdahulu (DA.ii.580; untuk cerita lain mengenai pembagunanpembangunan tempat pemujaan lihat DhA.iii.29).
 
Di antaratigaantara tiga puluh tujuh dewi-dewi yang diketahui oleh Guttila ketika ia mengunjungi nirwana adalah seseorang yang telah menyajikan percikan dengan lima keharuman pada stupa (J.ii.256). Alāta mempersembahkan bunga-bunga āneja dan mencapai kelahiran kembali yang bahagia (J.vi.227).
 
Penyebab pantulan keemasan Mahā-Kaccāna merupakan bata yang terbuat dari emas pemberiannya yang digunakan sebagai pembangunan tempat pemujaan Kassapa (AA.i.116). Pada stupa yang sama, Anuruddha, yang pada saat itu merupakan pemimpin di Benares, menyajikan mentega dan tetesan dalam mangkuk kuningan, yang ditempatkan berdampingan tanpa jarak mengelilingi stupa (AA.i.105).