Gajah Oling: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Berkas Bangunan_terminal_Bandar_Udara_Blimbingsari;_2014.jpg dibuang karena dihapus dari Commons oleh Taivo |
Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
||
Baris 1:
[[Berkas:Gajah Oling motif rendered from umbul-umbul.jpg|jmpl|276x276px|Salah satu varian umum ragam hias Gajah Oling]]
'''Gajah Oling''' adalah [[ragam hias]] atau motif yang identik dengan [[Kabupaten Banyuwangi|Banyuwangi]]. Gajah Oling, khususnya bagi kalangan pembatik, dipercaya sebagai motif paling tua di antara motif-motif [[batik Banyuwangi]] lainnya.<ref>{{Cite web|url=https://m.kumparan.com/@kumparantravel/mengenal-gajah-oling-motif-tertua-batik-banyuwangi|title=Mengenal Gajah Oling, Motif Tertua Batik Banyuwangi|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2018-12-11|archive-date=2023-07-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20230728040011/https://kumparan.com/kumparantravel/mengenal-gajah-oling-motif-tertua-batik-banyuwangi|dead-url=no}}</ref><ref name=":0">{{Cite web|url=https://lokalkarya.com/gajah-oling-batik-khas-tanah-blambangan.html|title=Gajah Oling, Batik Khas Tanah Blambangan {{!}} Lokal Karya|last=Arganata|first=Bayu|date=2017-05-02|website=LokalKarya|language=en-US|access-date=2018-12-11}}</ref> Selain batik, ragam hias Gajah Oling juga banyak diterapkan pada aneka rupa [[Budaya rupa|budaya visual]], seperti [[mural]], [[ukiran]], [[dekorasi]] dan [[Grafika|grafis]].
== Rancangan ==
Baris 6:
== Pemaknaan ==
Gajah Oling diambil dari kata [[gajah]] yang berarti hewan besar dan ''oling'' yang artinya mengingat dalam bahasa Using. Filosofinya adalah supaya manusia senantiasa mengingat yang Maha Besar.<ref>{{Cite web|url=https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150508134213-277-52066/gajah-oling-makna-mendalam-batik-khas-banyuwangi|title=Gajah Oling, Makna Mendalam Batik Khas Banyuwangi|last=Widowati|first=Utami|website=gaya hidup|language=en|access-date=2018-12-11|archive-date=2019-04-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20190401143113/https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150508134213-277-52066/gajah-oling-makna-mendalam-batik-khas-banyuwangi|dead-url=no}}</ref>
== Pemakaian ==
Sejak tanggal 4 Maret 2009, setiap hari Kamis, Jumat dan Sabtu, semua pegawai Pemerintahan Daerah dan Pegawai Negeri Sipil di Banyuwangi wajib memakai seragam batik dengan motif Gajah Oling. Fungsi batik Gajah Oling Banyuwangi juga digunakan untuk busana kesenian khas Banyuwangi yaitu tari Gandrung dan upacara adat Seblang, serta untuk busana khas daerah Banyuwangi yaitu Jebeng dan Thulik (Pada Thulik motif batik Gajah Oling dipakai pada udeng tongkosan dan sembong sedang pada Jebeng motif batik Gajah Oling dipakai untuk kain panjang). Motif batik ini juga digunakan untuk seragam batik sekolah mulai dari tingkat TK sampai pada tingkat SMA.<ref>{{Cite journal|last=Ratnawati|first=Ike|date=2010-07-05|title=Kajian Makna Filosofi Motif Batik Gajah Oling Banyuwangi|url=http://repository.upi.edu/|language=en|publisher=Universitas Pendidikan Indonesia|access-date=2018-12-11|archive-date=2023-07-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20230709221349/http://repository.upi.edu/|dead-url=no}}</ref>
Selain pada batik, ragam hias gajah oling ini juga banyak diterapkan di pelbagai hal. [[Politeknik Negeri Banyuwangi]] menciptakan [[mobil listrik]] yang nama dan desain logonya terinspirasi dari gajah oling.<ref>{{Cite web|url=https://www.poliwangi.ac.id/berita/gajah-oling-km13-hasil-karya-inovasi-20-mahasiswa-politeknik-negeri-banyuwangi.html|title=Gajah Oling KM.13, Hasil Karya Inovasi 20 Mahasiswa Politeknik Negeri Banyuwangi|website=www.poliwangi.ac.id|access-date=2018-12-11}}</ref> Penerapan ragam hias ini sebagai logo juga dijumpai di beberapa merek, seperti [[Hotel Blambangan]], oleh-oleh khas Banyuwangi Bakiak Gajah Oling, lambang Banyuwangi Mall, dsb.
|