Abdul Latif Syakur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alhuzaini (bicara | kontrib)
HsfBot (bicara | kontrib)
clean up
Baris 18:
Selain tema-tema yang disebutkan di atas, Abdul Laṭīf Shakūr menulis buku tentang tauhid berjudul ''Risalah Lathifah'' serta autobiografi berjudul ''Al-Mu’ashārah''. Namun, sebagian besar karya Abdul Laṭīf Shakūr masih dalam bentuk manuskrip alias belum diterbitkan. Saat ini, sebagian besar keseluruhan karya Abdul Laṭīf Shakūr disimpan di rumah Chuzaimah, cucu sekaligus ahli waris Abdul Laṭīf Shakūr di [[Balai Gurah, IV Angkek, Agam|Balai Gurah]].<ref name=":0" />
 
Berikut adalah daftar karya Abdul Laṭīf Shakūr baik yang sudah diterbitkan maupun dalam bentuk manuskrip.<ref name=":1" /><ref>{{Cite journal|last=Bustamam|first=Ridwan|date=2016-12-31|title=Karya Ulama Sumatera Barat: Krisis Basis dan Generasi Penerus|url=https://jurnallekturkeagamaan.kemenag.go.id/index.php/lektur/article/view/510|journal=Jurnal Lektur Keagamaan|volume=14|issue=2|pages=501|doi=10.31291/jlk.v14i2.510|issn=2620-522X}}</ref><ref name=":1" /><ref>{{Cite journal|last=Apria Putra|first=|year=2017|title=Ulama Minangkabau dan Sastra: Mengkaji Kepengarangan Syekh Abdullatif Syakur Balai Gurah|url=|journal=Diwan|volume=9|issue=1|pages=601-624|doi=10.15548/diwan.v9i17.133}}</ref>
 
*''Al-Dakwah wa al-Irsyād ilā Sabīl al-Rasyād''
Baris 45:
 
=== Keturunan ===
Sekembali dari Makkah pada tahun 1902, Abdul Laṭīf Shakūr menetap di Sawah Gadang, Balai Gurah. Satu tahun kemudian, Abdul Laṭīf Shakūr menikah dengan Rafan. Dari pernikahan pertama, Abdul Laṭīf Shakūr tidak dikaruniai keturunan sehingga mengakibatkan pendeknya umur perkawinan mereka. Pernikahan kedua Abdul Laṭīf Shakūr yakni dengan Kama, tetapi karena masih belum dikaruniai keturunan, umur perkawinan mereka tidak panjang. Pada tahun 1908, ia kembali menikah yakni dengan Maryam. Pasangan ini dikarunai empat orang anak, yaitu Sha’diyah Shakūrah, Sha’nuddin, Sha’dullah, dan Latifah.<ref name=":1" />
 
Setelah itu, Abdul Laṭīf Shakūr menikah lagi dengan Raqiyah, tetapi tidak dikaruniai keturunan. Lalu, ia menikah untuk kelima kalinya dengan Kamaliyah dan memiliki satu anak yang bernama Muhammad Sa’id Syakur. Abdul Laṭīf Shakūr menikah lagi dengan Aisyah, tetapi tidak dikaruniai keturunan. Terakhir, ia menikah dengan Ka’isah yang memberinya lima orang anak, yakni Shu’ada, Syafiuddin, Mahdiyah, Nafisah, dan Syafruddin.<ref name=":1" />