Perlon Unggahan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8
 
Baris 1:
[[Berkas:Tradisi Unggahan Bonokeling.jpg|thumb|right|300px|Tradisi unggahan yang dilangsungkan oleh masyarakat adat Bonokeling di Banyumas.]]
'''Perlon Unggahan''' adalah sebuah [[tradisi]] yang digelar sepekan sebelum bulan [[Ramadan]] oleh warga desa [[Pekuncen, Jatilawang, Banyumas|Pekuncen]], Kabupaten [[Kabupaten Banyumas|Banyumas]], Provinsi [[Jawa Tengah]].<ref>{{cite web |url=http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/perlon-unggahan-potong-24-kambing/ |title=Perlon Unggahan Potong 24 Kambing |publisher=suaramerdeka.com |date=4 Juni 2016 |accessdate=10 Juni 2017 }}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Perlon Unggahan dimulai dari mengunjungi makam Bonokeling tanpa alas kaki, dengan menjinjing 'Ambeng'. Di makam Bonokeling tersebut, 6 Kasepuhan berdoa (ziarah) dengan khusyuk. Kasepuhan tersebut terdiri dari Kasepuhan Kyai Mejasari, Kyai Padawirja, Kyai Wiryatpada, Kyai Padawitama, Kyai Wangsapada dan Kyai Naya Leksana.
 
Setelah itu, diadakan makan besar yang diramaikan oleh warga sekitar. Tersedia berbagai macam makanan tradisional namun yang pasti harus ada adalah nasi bungkus, serundeng sapi dan sayur becek (berkuah). Uniknya, [[serundeng]] sapi dan sayur becek, harus disajikan oleh 12 lelaki dewasa. Ataupun dapat disesuaikan dengan jumlah korban [[sapi]] yang disembelih. Setelah itu, biasanya para warga akan berebut makanan tersebut dengan mitos dapat menambah keberkahan di bulan Ramadan.<ref>{{cite web |url=http://ceritaanda.viva.co.id/news/read/426954-tradisi-perlon-unggahan-di-banyumas |title=Tradisi Perlon Unggahan di Banyumas |publisher=viva.co.id |date=8 Juli 2013 |accessdate=10 Juni 2017 }}</ref>