Iqro: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 33:
== Latar belakang ==
{{Further|Islam di Indonesia}}
Indonesia memiliki mayoritas penduduk Muslim, tetapi hampir semuanya bukan penutur [[bahasa Arab]], dan [[abjad Arab]] pun tidak umum digunakan, kecuali dalam konteks tertentu seperti teks keagamaan.{{sfn|Gade|2004|p=121}} Karena itu, umat Muslim Indonesia perlu mempelajari abjad dan pelafalan bahasa Arab secara khusus agar dapat membaca Al-Qur'an.{{sfn|Gade|2004|p=153}} Beberapa [[fonem]] bahasa Arab, seperti {{IPA|/θ/}}, bunyi huruf ث
Sebelum populernya Iqro, sebagaian besar pelajaran membaca Al-Qur'an dilakukan dengan metode yang disebut "metode tradisional" atau "metode Baghdadi", yang masih digunakan sekarang walaupun tidak sebanyak dahulu.{{sfn|Gade|2004|p=117}} Metode ini menggunakan buku teks yang disebut ''Qa'idah Baghdadiyyah ma'a Juz 'Amma'', dan menggunakan teknik mengeja setiap huruf dan [[harakat]] (baris penanda vokal) dalam bahasa Indonesia sebelum melafalkan kata secara utuh (misal: "[[Nun]], [[fathah|di atas]]: na!").{{sfn|Gade|2004|p=149}} Metode ini mengandalkan hubungan individu antara guru dan murid secara langsung.{{sfn|Gade|2004|p=147}}
|