Industri halal: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→top: clean up |
k menambah paragraf |
||
Baris 3:
== Peluang ==
Jumlah penduduk muslim yang terus meningkat menuntut setiap penganutnya untuk memenuhi kebutuhannya yang berasal dari sumber halal dan tidak melanggar syariat islam. ''Global Islamic Economy Report'' oleh [[Thomson Reuters]] bekerja sama dengan [https://www.dinarstandard.com/ DinarStandard] mencatat bahwa secara global, umat muslim menghabiskan 1.2 triliun US Dolar untuk makanan dan minuman<ref>{{Cite web|url=https://theaseanpost.com/article/booming-halal-industry|title=The booming halal industry|website=The ASEAN Post|language=en|access-date=2020-04-19}}</ref>. Melihat perkembangan yang begitu pesat dan peluang yang besar, banyak negara mulai memfokuskan perkembangan industri halal untuk mencapai pasar-pasar dunia. Bukan saja negara-negara degan mayoritas penduduk muslim seperti [[Indonesia]], [[Malaysia]], Uni Emirat Arab, namun beberapa negara lainnya seperti Thailand, Korea Selatan, Rusia, Meksiko, Jepang, dan Spanyol telah memiliki kegiatan industri halal di negaranya<ref name=":0" />.
== Referensi ==
<references />
[[Kategori:Industri]]
|