Infeksi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
RianHS (bicara | kontrib)
Baris 94:
Kolonisasi [[luka]] mengacu pada mikroorganisme yang tidak bereplikasi di dalam luka, sedangkan pada luka terinfeksi, mikroorganisme mengalami replikasi dan mengakibatkan kelukaan jaringan.<ref>{{Cite journal|last=Negut|first=Irina|last2=Grumezescu|first2=Valentina|last3=Grumezescu|first3=Alexandru Mihai|date=2018-09-18|title=Treatment Strategies for Infected Wounds|journal=Molecules : A Journal of Synthetic Chemistry and Natural Product Chemistry|volume=23|issue=9|doi=10.3390/molecules23092392|issn=1420-3049|pmc=6225154|pmid=30231567|page=2392}}</ref> Semua [[organisme multiseluler]] dikolonisasi sampai tingkat tertentu oleh organisme ekstrinsik, dan sebagian besar kolonisasi ini berada dalam hubungan [[mutualisme]] atau [[komensalisme]]. Contoh hubungan mutualisme adalah spesies [[bakteri anaerob]], yang melakukan kolonisasi pada usus mamalia, dan contoh komensalisme adalah berbagai spesies ''[[Staphylococcus]]'' yang ada pada kulit manusia. Tak satu pun dari kolonisasi ini dianggap infeksi. Perbedaan antara infeksi dan kolonisasi sering kali hanya masalah keadaan. Organisme nonpatogenik dapat menjadi patogenik dalam kondisi spesifik, dan bahkan organisme yang paling virulen (ganas) membutuhkan kondisi tertentu untuk menimbulkan infeksi yang membahayakan. Di dalam tubuh, beberapa bakteri seperti ''[[Corynebacteria]]'' sp. dan ''[[streptococci viridans]]'', mencegah adhesi dan kolonisasi bakteri patogenik sehingga mereka memiliki hubungan simbiosis dengan inang, mencegah infeksi, dan mempercepat [[penyembuhan luka]].
 
[[Berkas:Pathogenic Infection.png|jmpl|250px|ki|Gambaran langkah-langkah infeksi oleh patogen.<ref>{{Cite journal|last=Duerkop|first=Breck A|last2=Hooper|first2=Lora V|date=2013-07-01|title=Resident viruses and their interactions with the immune system|journal=Nature Immunology|language=en|volume=14|issue=7|pages=654–59|doi=10.1038/ni.2614|pmc=3760236|pmid=23778792}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.studyblue.com/notes/note/n/bacterial-pathogenesis/deck/11094651|title=Bacterial Pathogenesis at Washington University |location= St. Louis|website=StudyBlue|access-date=2016-12-02}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.lifeextension.com/magazine/2014/6/the-dangers-of-using-antibiotics-to-prevent-urinary-tract-infections/page-01?p=1|title=Print Friendly|website=www.lifeextension.com|access-date=2016-12-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20161202235200/http://www.lifeextension.com/magazine/2014/6/the-dangers-of-using-antibiotics-to-prevent-urinary-tract-infections/page-01?p=1|archive-date=2016-12-02|url-status=dead}}</ref>]]
Variabel yang terlibat dan memengaruhi hasil akhir infeksi meliputi rute masuknya patogen dan akses yang diperolehnya untuk memasuki bagian tubuh tertentu inang, virulensi intrinsik patogen, jumlah patogen di awal inokulasi, dan status kekebalan inang. Sebagai contoh, beberapa spesies [[stafilokokus]] tidak berbahaya pada kulit, tetapi ketika mereka berada dalam tempat yang biasanya [[steril]], misalnya di dalam kapsul [[sendi]] atau [[peritoneum]], mereka akan berkembang biak tanpa perlawanan dan menyebabkan kerusakan.