Infeksi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 189:
Organisme yang menjadi target infeksi disebut inang. Dalam [[parasitologi]], mereka yang membawa patogen (khususnya parasit) dalam fase dewasa dan bereproduksi secara seksual disebut ''inang definitif''. Sementara itu, ''inang perantara'' merupakan sebutan bagi inang yang menjadi tempat parasit hidup dalam fase larva atau bereproduksi secara aseksual.<ref>{{cite journal|vauthors=Barreto ML, Teixeira MG, Carmo EH|year=2006|title=Infectious diseases epidemiology|journal=Journal of Epidemiology and Community Health|volume=60|issue=3|pages=192–95|doi=10.1136/jech.2003.011593|pmc=2465549|pmid=16476746}}</ref> Pembersihan patogen, baik akibat pengobatan atau terjadi secara spontan, dapat dipengaruhi oleh variasi genetik inang secara individual. Misalnya, infeksi [[virus hepatitis C]] genotipe 1 yang diobati dengan [[peginterferon alfa-2a]] atau [[peginterferon alfa-2b]] yang dikombinasikan dengan [[ribavirin]] menunjukkan bahwa [[Polimorfisme (biologi)|polimorfisme]] genetik di dekat [[gen IL28B]] manusia, yang mengode [[interferon lambda 3]], dikaitkan dengan perbedaan yang signifikan dalam pembersihan virus oleh pengobatan. Temuan ini, awalnya menunjukkan bahwa penderita hepatitis C genotipe 1 yang membawa [[alel]] varian genetik tertentu di dekat gen IL28B cenderung lebih merespons pengobatan virus dibandingkan orang lain.<ref>{{cite journal |vauthors=Ge D, Fellay J, Thompson AJ, Simon JS, Shianna KV, Urban TJ, Heinzen EL, Qiu P, Bertelsen AH, Muir AJ, Sulkowski M, McHutchison JG, Goldstein DB | title = Genetic variation in IL28B predicts hepatitis C treatment-induced viral clearance | journal = Nature | volume = 461 | issue = 7262 | pages = 399–401 | year = 2009 | pmid = 19684573 | doi = 10.1038/nature08309 | bibcode = 2009Natur.461..399G }}</ref> Laporan berikutnya menunjukkan bahwa varian genetik yang sama juga dikaitkan dengan pembersihan alami untuk virus hepatitis C genotipe 1.<ref>{{cite journal |vauthors=Thomas DL, Thio CL, Martin MP, Qi Y, Ge D, O'Huigin C, Kidd J, Kidd K, Khakoo SI, Alexander G, Goedert JJ, Kirk GD, Donfield SM, Rosen HR, Tobler LH, Busch MP, McHutchison JG, Goldstein DB, Carrington M | title = Genetic variation in IL28B and spontaneous clearance of hepatitis C virus | journal = Nature | volume = 461 | issue = 7265 | pages = 798–801 | year = 2009 | pmid = 19759533 | pmc = 3172006 | doi = 10.1038/nature08463 | bibcode = 2009Natur.461..798T }}</ref>
==
Obat antiinfeksi dapat menekan infeksi yang menyerang tubuh. Ada beberapa jenis obat antiinfeksi yang luas, tergantung pada jenis organisme yang ditargetkan; obat-obat ini meliputi antibakteri ([[antibiotik]]), [[Obat antivirus|antivirus]], [[antijamur]], dan [[antiparasitik]] (termasuk [[antiprotozoal]] dan [[antelmintik]]). Antibiotik dapat diberikan melalui mulut, injeksi, atau dioleskan, tergantung pada tingkat keparahan dan jenis infeksi. Infeksi berat pada otak biasanya diobati dengan antibiotik intravena. Kadang-kadang, sejumlah antibiotik digunakan bersamaan jika ada resistansi terhadap satu antibiotik. Antibiotik hanya bekerja melawan bakteri dan tidak berefek pada virus. Cara kerja antibiotik yaitu memperlambat multiplikasi bakteri atau membunuh bakteri.
Tidak semua infeksi memerlukan pengobatan. Untuk infeksi yang sembuh sendiri, pengobatan dapat menimbulkan lebih banyak efek samping dibandingkan manfaatnya. [[Penatalayanan antimikrob]] merupakan konsep bahwa penyedia layanan kesehatan harus mengobati infeksi dengan antimikrob yang bekerja dengan baik untuk patogen spesifik dalam waktu sesingkat mungkin dan hanya akan mengobati ketika patogen diketahui atau kemungkinan besar terpengaruh oleh pengobatan tersebut.<ref>{{cite journal|last1=O'Brien|first1=Deirdre J.|last2=Gould|first2=Ian M.|title=Maximizing the impact of antimicrobial stewardship|journal=Current Opinion in Infectious Diseases|date=August 2013|volume=26|issue=4|pages=352–58|doi=10.1097/QCO.0b013e3283631046|pmid=23806898}}</ref>
== Epidemiologi ==
|