Infeksi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
RianHS (bicara | kontrib)
Baris 277:
 
Teori dasar penularan penyakit diajukan oleh dokter [[Persia]] [[Ibnu Sina]] (dikenal sebagai Avicenna di Eropa) dalam [[Qanun Kedokteran]] (1025), yang kemudian menjadi buku teks medis paling otoritatif di Eropa hingga abad ke-16. Dalam Buku IV Qanun tersebut, Ibnu Sina membahas epidemi, menguraikan [[teori miasma]] klasik dan berusaha mencampurnya dengan teori penularan awal miliknya sendiri. Ia menyebutkan bahwa seseorang dapat menularkan penyakit kepada orang lain melalui napas, setelah mencatat penularan tuberkulosis, dan menjelaskan metode penularan penyakit melalui air dan debu.<ref>{{cite book |last1=Byrne |first1=Joseph Patrick |title=Encyclopedia of the Black Death |date=2012 |publisher=[[ABC-CLIO]] |isbn=9781598842531 |page=29 |url=https://books.google.com/books?id=5KtDfvlSrDAC&pg=PA29}}</ref> Konsep penularan tak kasat mata kemudian dibahas oleh beberapa [[Kedokteran Islam abad pertengahan|cendekiawan Islam]] pada [[Dinasti Ayyubiyah]] yang menyebutnya sebagai [[najis]] ("zat tidak murni"). Sarjana [[fikih]] [[Ibnu al-Haj al-Abdari]] (c. 1250–1336), saat membahas [[Hukum makanan dalam Islam|makanan]] dan [[Najis hukmi|kebersihan Islam]], memberi peringatan tentang bagaimana penyakit dapat mencemari air, makanan, dan pakaian, dan dapat menyebar melalui pasokan air, dan menyiratkan bahwa mungkin penularan diakibatkan oleh partikel yang tak terlihat.<ref>{{cite book |last1=Reid |first1=Megan H. |title=Law and Piety in Medieval Islam |date=2013 |publisher=[[Cambridge University Press]] |isbn=9781107067110 |pages=106, 114, 189–190 |url=https://books.google.com/books?id=5fJ4AAAAQBAJ}}</ref>
 
Ketika [[Maut Hitam]] mencapai [[Al-Andalus]] pada abad ke-14, tabib Arab [[Ibnu Khatima]] (c. 1369) dan [[Ibnu al-Khatib]] (1313–1374) berhipotesis bahwa penyakit menular disebabkan oleh "tubuh kecil" dan menjelaskan bagaimana mereka dapat ditularkan melalui pakaian, bejana, dan anting-anting.<ref>{{cite journal |last1=Majeed |first1=Azeem |title=How Islam changed medicine |journal=[[BMJ]] |date=22 December 2005 |volume=331 |issue=7531 |pages=1486–1487 |doi=10.1136/bmj.331.7531.1486 |pmid=16373721 |pmc=1322233 |url=https://www.bmj.com/content/331/7531/1486/rapid-responses |issn=0959-8138}}</ref> Gagasan penularan menjadi lebih populer di Eropa selama [[Abad Renaisans|Renaisans]], terutama melalui tulisan dokter Italia [[Girolamo Fracastoro]].<ref>{{cite journal | author = Beretta M | title = The revival of Lucretian atomism and contagious diseases during the renaissance | journal = Medicina Nei Secoli | volume = 15 | issue = 2 | pages = 129–54 | year = 2003 | pmid = 15309812 }}</ref> [[Antony van Leeuwenhoek]] (1632–1723) memajukan ilmu mikroskop dengan menjadi orang pertama yang mengamati mikroorganisme dan memungkinkan visualisasi bakteri dengan mudah.
 
Pada pertengahan abad ke-19, [[John Snow]] dan [[William Budd]] melakukan pekerjaan penting, yaitu menunjukkan penularan tipus dan kolera melalui air yang terkontaminasi. Keduanya mendapat nama seiring dengan menurunnya epidemi kolera di kota-kota mereka setelah menerapkan langkah-langkah pencegahan kontaminasi air.<ref>{{cite journal | author = Moorhead Robert | date = November 2002 | title = William Budd and typhoid fever | journal = J R Soc Med | volume = 95 | issue = 11| pages = 561–64 | pmc=1279260 | pmid=12411628 | doi=10.1258/jrsm.95.11.561}}</ref> [[Louis Pasteur]] membuktikan tanpa keraguan bahwa penyakit tertentu disebabkan oleh agen infeksi, dan mengembangkan vaksin untuk [[rabies]]. [[Robert Koch]] menyajikan studi ilmiah tentang penyakit menular dengan dasar ilmiah yang dikenal sebagai [[postulat Koch]]. [[Edward Jenner]], [[Jonas Salk]], dan [[Albert Sabin]] mengembangkan vaksin yang efektif untuk cacar dan polio. [[Alexander Fleming]] menemukan antibiotik pertama di dunia, [[penisilin]], yang kemudian dikembangkan oleh Florey dan Chain. [[Gerhard Domagk]] mengembangkan [[Sulfonamida (obat)|sulfonamida]], obat antibakteri sintetis berspektrum luas yang pertama.
 
== Masyarakat dan budaya ==