Bambu tali: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengikuti perubahan bahasa Madura yang Disempurnakan. |
Rescuing 0 sources and tagging 4 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
||
Baris 43:
Bambu tali merupakan jenis bambu yang terpenting dari segi ekonomi bagi masyarakat perdesaan di Jawa,<ref name=world/><ref name=heyne/> dan juga di [[Indonesia]].<ref name=prosea/> Bambu ini disukai untuk membuat pelbagai keranjang dan barang anyaman rumah tangga, alat masak-memasak, alat penangkap ikan, furnitur, alat musik, tali temali, dan lain-lain.<ref name=wid/><ref name=prosea/> Karena kegunaannya ini, bambu tali telah dicoba diperkebunkan di [[Besuki]] semenjak tahun 1920-an.<ref>{{aut|Reilingh, A.}} 1921. "De bamboebosschen en de exploitatie daarvan in het boschdistrict Besoeki." ''Tectona, uitgave der Vereeniging van Ambtenaren bij het Boschwezen in Ned. O. Indie'', [https://books.google.co.id/books?id=6wxEAAAAIAAJ deel '''XIV''': 597.] Buitenzorg:Archipel Drukkerij.</ref>
Bambu ini juga dimanfaatkan sebagai bahan ramuan rumah: tiang, dinding, lantai, langit-langit, atap;<ref name=wid/> serta untuk konstruksi pelbagai bangunan lain termasuk jembatan.<ref name=prosea/> [[Berat jenis]] bambu tali berkisar antara 0,50-0,67.<ref>{{aut|Ulfah, D.}} 2006. "Analisis sifat fisika bambu apus (''Gigantochloa apus'' Kurz) berdasarkan posisi di sepanjang batang." ''Jurnal Hutan Tropis Borneo'' [http://download.portalgaruda.org/article.php?article=96136&val=5070&title=ANALISIS%20SIFAT%20FISIKA%20BAMBU%20APUS%20%28Gigantochloa%20apus%20KURZ%29%20BERDASARKAN%20POSISI%20DI%20SEPANJANG%20BATANG vol. '''07'''(19): 144-9]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} [September 2006]</ref> Bilah bambu yang diambil dari buluh berusia 3 tahun yang dikeringkan di udara (kadar air 15,1%) memiliki sifat-sifat mekanis, berturut-turut untuk bilah dengan buku dan tanpa buku, sbb.: keteguhan patah 87,5 [[Newton|N]]/mm² dan 74,9 N/mm²; keteguhan tekan sejajar arah serat 37,5 N/mm² dan 33,9 N/mm²; keteguhan geser 7,47 N/mm² dan 7,65 N/mm²; serta keteguhan tarik sebesar 299 N/mm².<ref name=prosea/> Bambu tali telah dimanfaatkan sebagai bahan [[papan serat]].<ref name=wid/>
Kandungan pati pada buluh berfluktuasi antara 0,24-0,71%, bergantung pada musim.<ref name=prosea/> Untuk mengurangi kadar pati dan meningkatkan keawetan bambu sebagai bahan bangunan, buluh-buluh ini direndam selama sekurang-kurangnya 30 hari dalam air yang menggenang atau yang mengalir lambat (misalnya di [[sawah]]). Sebelumnya, buluh harus dikeringkan lebih dulu dengan cara ditegakkan dan diangin-anginkan di bawah naungan, sampai menjadi kuning dan benar-benar kering.<ref name=heyne/>
Baris 49:
[[Rebung]]nya pahit rasanya dan umumnya tidak dimakan. Sebagian orang merendamnya lebih dulu selama 3-4 hari dalam air atau dalam lumpur, sebelum dimasak.<ref name=heyne/><ref name=prosea/>
Bambu tali tercantum dalam ''lontar usada'', yakni kitab pengobatan kuno dari [[Bali]]. Disebutkan dalam lembar-lembar [[lontar]] tersebut, akar dan buluh bambu apus dapat digunakan untuk mengobati [[kencing manis]] dan meremajakan kulit.<ref>{{aut|Sujarwo, W.}} 2015. [http://m.thejakartapost.com/news/2015/03/03/dig-knowledge-bamboo-healing.html "Dig up knowledge of bamboo for healing."]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} ''The Jakarta Post'', March 3 2015, 06:35 am. Accessed 20/4/2016.</ref> Uji laboratorium mendapatkan bahwa ekstrak akar dan buluh bambu tali mengandung [[asam lemak|asam-asam lemak]], baik asam lemak jenuh seperti [[asam palmitat]], [[asam stearat]] dan lain-lain, maupun asam lemak tidak jenuh seperti [[asam oleat]], serta pelbagai senyawa lainnya ([[kurkumena]], [[limonena]], [[toluena]], dll.)<ref>{{aut|Sujarwo, W., IBK. Arinasa, & IN. Peneng}}. 2010. "Potensi bambu tali (''Gigantochloa apus'' (J.A.& J.H. Schult.) Kurz) sebagai obat di Bali." [http://balittro.litbang.pertanian.go.id/ind/images/publikasi/bul.vol.21.no.2/potensi%20bambu%20tali%20sebagai%20tanaman%20obat.pdf ''Bul. Littro.'', vol. '''21'''(2): 129-37.]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} [2010]</ref> Sementara itu ekstrak daun bambu tali diketahui memiliki sifat menghambat aktivitas bakteria ''[[Escherichia coli]]'' penyebab [[diare]].<ref>{{aut|Mulyono, N., B.W. Lay, L. Ocktreya, & S. Rahayu}}. 2013. "Antidiarrheal activity of apus bamboo (''Gigantochloa apus'') leaf extract and its bioactive compounds." ''Am. J. Microbiol.'', [http://thescipub.com/PDF/ajmsp.2013.1.8.pdf vol. '''4''' (1): 1-8.]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} [2013]</ref>
== Referensi ==
|