Masker dalam pandemi COVID-19: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
clean up |
||
Baris 36:
Selain itu, menggunakan masker juga dapat mencegah penularan karena memegang bagian wajah dengan tangan yang terinfeksi virus, jika tangan tidak sering-sering dibersikah dengan benar.<ref>{{cite news|url=https://www.bbc.com/future/article/20200317-how-to-stop-touching-your-face|title=How to avoid touching your face so much|date=18 March 2020|publisher=BBC News}}</ref> Hal ini juga disebut oleh ''[[British Medical Journal]]'' sebagai alasan mengapa perlu adanya penggunaan masker universal (sakit maupun tidak sakit).<ref>{{cite journal |last1=Greenhalgh |first1=Trisha |last2=Schmid |first2=Manuel B |last3=Czypionka |first3=Thomas |last4=Bassler |first4=Dirk |last5=Gruer |first5=Laurence |title=Face masks for the public during the covid-19 crisis |journal=BMJ |date=9 April 2020 |pages=m1435 |doi=10.1136/bmj.m1435 |url=https://www.bmj.com/content/369/bmj.m1435.short |accessdate=27 April 2020 |issn=1756-1833}}</ref>
Para pejabat dan pakar kesehatan Asia telah mengenalkan masker universal. Sebagai contoh, Linfa Wang (ahli penyakit menular terkemuka yang mengepalai tim penelitian gabungan [[Universitas Duke]] dan [[Universitas Nasional Singapura]]) menyatakan bahwa memakai masker bertujuan untuk "mencegah [[transmisi (obat)|penyebaran penyakit]] daripada mencegah [[Infeksi|terjangkit penyakit]]," menandakan bahwa intinya adalah untuk melindungi wajah orang yang terinfeksi tetapi belum mengetahuinya, sehingga sangat penting bagi semua orang untuk mengenakannya di tempat umum.<ref name="pri.org">{{cite web |last1=Winn |first1=Patrick |title=Will the US ever mimic Asia’s culture of ‘universal masking’? |url=https://www.pri.org/stories/2020-04-01/will-us-ever-mimic-asia-s-culture-universal-masking |website=Public Radio International |date=1 April 2020}}</ref>
== Kelangkaan masker ==
Baris 45:
Di dalam masyarakat Asia yang bersifat kolektif, alasan utama seseorang menggunakan masker adalah melindungi orang lain darinya.<ref name=nyt-mwi>{{cite web |last1=Onishi |first1=Norimitsu |last2=Méheut |first2=Constant |title=Mask-Wearing Is a Very New Fashion in Paris (and a Lot of Other Places) |url=https://www.nytimes.com/2020/04/09/world/europe/virus-mask-wearing.html |website=The New York Times |date=9 April 2020}}</ref><ref name=wo-wsc>{{cite web |last1=Wong |first1=Tessa |title=Why some countries wear face masks and others don't |url=https://www.bbc.com/news/world-52015486 |website=BBC News |date=31 March 2020}}</ref> Hal ini dipandang sebagai tanggung jawab bersama untuk mengurangi transmisi virus.<ref name=zh-fmc>{{cite web |last1=Zheng |first1=Sarah |title=Face mask culture during the coronavirus: East vs West |url=https://www.scmp.com/news/china/society/article/3075211/face-masks-and-coronavirus-how-culture-affects-your-decision |website=South China Morning Post |date=14 March 2020}}</ref> Masker dipandang sebagai simbol solidaritas.<ref name=zh-fmc/> Pengguna masker belum tentu sakit, dan orang lain pun memandangnya tidak secara negatif.
Di dalam masyarakat Barat yang bersifat [[individualisme]], penggunaan masker hanya dipandang sebagai perlindungan diri sendiri.<ref name="pri.org"/><ref name=nyt-mwi/><ref name=le-wfm>{{cite web |last1=Leung |first1=Hillary |title=Why Face Masks Are Encouraged in Asia, but Shunned in the U.S. |url=https://time.com/5799964/coronavirus-face-mask-asia-us/ |website=Time |date=12 March
== Penggunaan berdasarkan negara ==
|