Agama di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 5:
|value1 = 87
|color1 = Green
|label2 = <small>[[Kristen Protestan]]</small>
|value2 = 7
|color2 = DodgerBlue
|label3 = <small>[[Kristen Katolik]]</small>
|value3 = 3
|color3 = DarkOrchid
Baris 26:
[[Berkas:Indonesia Religion Percentage.png|450px|ka|jmpl|Peta penyebaran agama di Indonesia berdasarkan hasil [[sensus 2010]].]]
[[Berkas:Istiqlal Mosque Eid ul Fitr Jamaah 1.JPG|jmpl|300px|ka|Salat [[Idulfitri]] di [[Masjid Istiqlal]], Jakarta, masjid terbesar di Asia Tenggara.]]
'''Agama di Indonesia''' memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dinyatakan dalam ideologi bangsa [[Indonesia]], [[Pancasila]]: “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Ini adalah kompromi antara gagasan [[negara Islam]] dan [[negara sekuler]]. Sejumlah [[agama]] di Indonesia berpengaruh secara kolektif terhadap [[politik]], [[ekonomi]] dan [[budaya]].{{sfnm|1a1=Intan|1y=2006|1p=40|2a1=Lindsey|2a2=Pausacker|2y=1995|2p=|3a1=Hosen|3y=2005|3pp=419–40|4a1=Seo|4y=2013|4p=44}} Menurut hasil [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]], 87,18% dari 237.641.326 penduduk Indonesia adalah pemeluk [[Islam]] (Nusantara merupakan wilayah dengan penduduk [[muslim]] terbanyak di dunia{{sfn|Gross|2016|p=1}}), 6,96% [[Protestanisme|Kristen Protestan]], 2,9% [[Kristen Katolik]], 1,69% [[Agama Hindu|Hindu]], 0,72% [[Agama Buddha|Buddha]], 0,05% [[Agama Konghucu|Konghucu]], 0,13% agama lainnya, dan 0,38% tidak terjawab atau tidak ditanyakan.<ref name="sp2010" />
 
Dalam [[Undang-Undang Dasar 1945]] dinyatakan bahwa "tiap-tiap penduduk diberikan kebebasan untuk memilih dan mempraktikkan kepercayaannya" dan "menjamin semuanya akan kebebasan untuk menyembah, menurut agama atau kepercayaannya".<ref>{{cite web|title=Undang-undang Dasar 1945|url=http://www.us-asean.org/Indonesia/constitution.htm|access-date=02-10-2006}}</ref> Dalam Penetapan Presiden No 1 Tahun 1965 Tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama, bagaimanapun, secara resmi hanya mengakui enam agama, yakni Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Buddha dan Khonghucu.{{sfnm|1a1=Hosen|1y=2005|1pp=419–440|2a1=Shah|2y=2017|2p=|3a1=Marshall|3y=2018|3pp=85–96}} Baru-baru ini, aliran kepercayaan ([[agama asli Nusantara]]) telah diakui pula sesuai dengan Putusan [[Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia]] tertanggal 7 November 2017.<ref name="Trisno_S_Sutanto">{{cite web|url=https://crcs.ugm.ac.id/id/perspective-id/12692/dekolonisasi-masyarakat-adat-catatan-dari-seminar-pgi.html|author=Sutanto, Trisno S.|title=Dekolonisasi Masyarakat Adat: Catatan dari Seminar PGI|publisher=''Program study agama dan lintas budaya Sekolah Pascasarjana [[Universitas Gadjah Mada]]''|date=26 April 2018|access-date=28-02-2019}}</ref><ref name="Siregar">{{cite conference |surname=Siregar |given=Rospita Adelina |editor1=Dr. Lamhot Naibaho, S.Pd, M.Hum |editor2=Dr. Demsy Jura, M.Th |title=Kebijakan Publik bila Mencantumkan Aliran Kepercayaan dalam Admininistrasi Kependudukan sebagai Bentuk Revitalisasi Pancasila |book-title=Seminar Nasional "Revitalisasi Indonesia melalui Identitas Kemajemukan Berdasarkan Pancasila", diselenggarakan oleh Pusat Sudi Lintas Agama dan Budaya — Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Kristen Indonesia. Jakarta, 22 November 2018 |place=Jakarta |publisher=[[Universitas Kristen Indonesia|UKI Press]] |date=2018 |pages=173–77 |url=http://repository.uki.ac.id/842/1/Rospita.pdf |isbn=978-979-8148-96-5 |ref=harv}}</ref>{{sfn|Marshall|2018|pp=85–96}}