Kereta api Bima: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rizal Febri (bicara | kontrib) |
|||
Baris 80:
Pada 1995, Perumka mengeluarkan salah satu layanan kereta api ''Argo'', Argo Bromo "JS-950", sehingga beberapa penumpang memilih layanan kereta api ''Argo'' karena ia memiliki waktu tempuh yang lebih cepat – ia beroperasi melalui [[Jalan Nasional Rute 1|jalur utara]] mengikuti pendahulunya ([[kereta api Mutiara Utara|Mutiara Utara]] dan [[kereta api Suryajaya|Suryajaya]]). Selain itu, adanya penguatan bantalan rel lintas utara yang sudah direncanakan sebelumnya – rel bertekanan gandar rendah karena sebagian merupakan bekas jalur trem – sehingga lintasan tersebut bisa dilalui oleh lokomotif besar ([[CC203|CC 203]]) dengan kecepatan 120 km/jam.
Setelah dilakukan penambahan rangkaian kereta untuk pengoperasian Argo Bromo Anggrek tahun 2001 disertai dengan adanya kebijakan rasionalisasi yang diterapkan oleh PT KA, layanan kereta api Argo Bromo "JS-950" dihapus. Untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang, rangkaian kereta bekas Argo Bromo "JS-950" ("P/K1/KM1 0 95 ''xx"'') digunakan untuk kereta api ini mulai 2002 hingga 2016. Rangkaian kereta Bima lama sempat dihibahkan untuk operasional kereta api lain, seperti [[kereta api Gumarang]] dan [[
Mulai 6 Februari 2014, lintasan pelayanan kereta api ini diperpanjang hingga [[Stasiun Malang]].<ref>{{Cite web|url=https://nasional.tempo.co/read/550381/surabaya-malang-dilayani-kereta-eksekutif-bima|title=Surabaya-Malang Dilayani Kereta Eksekutif Bima|last=|first=Nurdin Saleh|date=2014-02-02|website=Tempo|language=|access-date=2020-04-29}}</ref> Kemudian pada 21 Juli 2016, kereta api ini beroperasi menggunakan rangkaian kereta kelas eksekutif produksi PT INKA keluaran 2016 yang dilengkapi dengan bogie TB-1014 (K10).
Baris 88:
=== Bakal pelanting ===
Pada masa PNKA hingga PJKA, lokomotif [[Lokomotif BB200|
Pada rentang tahun 1995 hingga 2013, lokomotif [[Lokomotif CC203|
== Data teknis ==
|