Sejarah Kalimantan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 9:
Bangsa [[Austronesia]] memasuki pulau ini dari arah utara kemudian mendirikan permukiman komunal rumah panjang. Peperangan antar-klan menyebabkan permukiman yang selalu berpindah-pindah. Adat [[Penduduk asli Taiwan#pengayauan|pengayauan]] yang dibawa dari [[Formosa (Taiwan)]] dan kepercayaan menghormati leluhur dengan tradisi kuburan tempayan merupakan ciri umum kebiasaan penduduknya. Perpindahan, penempatan dan kerajaan awal di Pulau Kalimantan adalah seperti berikut:
 
* 107,000 SM, 65,000 SM dan 40,000 SM : penempatan awak manusia kuno di Gua Niah<ref>{{Cite web|url=https://www.newsarawaktribune.com.my/humans-lived-in-niah-caves-100000-years-ago/|title=Humans lived in Niah Caves 100,000 years ago|last=Lam|first=Tania|date=2019-09-29|website=New Sarawak Tribune|language=en-US|access-date=2020-05-03}}</ref><ref>{{Cite journal|date=2020-05-03|title=History of Sarawak|url=https://en.wiki-indonesia.club/w/index.php?title=History_of_Sarawak&oldid=954556017|journal=Wikipedia|language=en}}</ref> <ref>{{Cite journal|date=2020-05-03|title=History of Sarawak|url=https://en.wiki-indonesia.club/w/index.php?title=History_of_Sarawak&oldid=954556017|journal=Wikipedia|language=en}}</ref>
* 30000 SM - Kebudayaan Lahad Datu muncul di Sabah.
* 10000 SM - Kebudayaan Sangkulirang muncul di Kalimantan Timur. Zaman Es (Kala Pleistosen) berakhir. Zaman Modern (Kala Holosen) pun dimulai. Benua Sunda lenyap akibat kenaikan permukaan laut, dan berubah menjadi sebagian dari kepulauan yang kini dikenal sebagai Nusantara.
* 8000 SM : Migrasi manusia pertama memasuki daratan Kalimantan, kelompok ini meneruskan migrasinya ke [[Papua]].
* 5630 SM : Pemukiman kuno yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito yang pernah ditemukan oleh Balai Arkeologi Kalimantan Selatan terletak di halaman Masjid Banua Halat berasal dari tahun 5630 SM.<ref>https://naditirawidya.kemdikbud.go.id/index.php/nw/article/viewFile/39/162</ref>
* 2500 SM : Migrasi penutur [[rumpun bahasa Austronesia|bahasa Austronesia]] (Formosa/Taiwan) ke Kalimantan membawa tradisi [[ngayau]]. Kebudayaan Nanga Balang muncul di Kapuas Hulu. Kebudayaan maju di Sarawak meluas hingga ke Sambas. <ref>{{Citation|title=Sejarah Kalimantan Borneo 45 000 SM 2017 M|url=https://www.youtube.com/watch?v=IHXQJ4Vguu0|accessdate=2020-05-03|language=id-ID}}</ref>
* 1500 SM : Migrasi bangsa [[Melayu Deutero]] ke [[pulau Kalimantan]]
* 242 SM - Peradaban Nan Sarunai muncul di Amuntai, didirikan oleh suku Dayak Maanyan.
 
== Jaman Hindu-Buddha ==
Baris 46:
* 1360 : [[Aji Maharaja Sultan]] menjadi Raja Kutai Kartanegara III sampai tahun 1420. Walupun raja belum memeluk Islam, dari gelarnya menunjukkan sudah munculnya pengaruh Islam.
* 1362 : ''Nan Sarunai Usak Jawa'', serangan yang terulang oleh [[Marajampahit]] (Majapahit) terhadap [[Kerajaan Nan Sarunai]]/[[Kerajaan Kuripan]] menyebabkan [[suku Bukit]] menyingkir ke [[pegunungan Meratus]] dan [[suku Maanyan]] menyingkir ke daerah yang ditempati [[suku Lawangan]].
* 1365 : [[Nagarakretagama]] digubah oleh mpu [[Prapañca]] menyebutkan negeri-negeri di Nusa Tanjungnagara yang berada di bawah perlindungan [[Majapahit]] di bawah Patih [[Gajah Mada]] yaitu negeri-negeri [[Kerajaan Sintang|Kapuas]], [[Kabupaten Katingan|Katingan]], [[Kabupaten Kotawaringin Timur|Sampit]], [[Kota Lingga]], [[Kerajaan Kotawaringin|Kota Waringin]], [[Kerajaan Sambas|Sambas]], [[sungai Kapuas|Lawai]], [[Kendawangan, Ketapang|Kadandangan]], [[Kerajaan Landak|Landa]], [[Simpang Hulu, Ketapang|Samadang]], [[Tirem]], [[Sibu|Sedu]], [[Brunei|Barune]], [[Tarakan|Kalka]], [[Saludung]], [[Kesultanan Sulu|Solot]], [[Kesultanan Pasir|Pasir]], [[Tanah Dusun|Barito]], [[pulau Sebuku|Sawaku]], [[Kerajaan Kuripan|Tabalong]], [[Kesultanan Kutai Kartanegara|Tanjung Kutei]] dan [[Malano]] di pulau [[Kerajaan Tanjungpura|Tanjungpura]].<ref>{{id}} [http://books.google.co.id/books?id=ZdZNN4iMab0C&lpg=PA160&dq=sejarah%20banjar&pg=PA161#v=onepage&q&f=false Slamet Muljana, Tafsir sejarah Nagarakretagama, PT LKiS Pelangi Aksara, 2006 ISBN 9792552545979-25-5254-5, 9789792552546]</ref>
 
== Jaman Awal Kerajaan Islam ==
Baris 73:
* [[1518]] : [[Lorenzo de Gomez]] mengunjungi pulau Kalimantan<ref>{{en}} {{cite book|pages=160|url=http://books.google.co.id/books?id=zLBCAAAAIAAJ&dq=succadana&pg=PA160#v=onepage&q=succadana&f=false|title=A manual of dates: a dictionary of reference to the most important events in the history of mankind to be found in authentic records|first=George Henry|last=Townsend|edition=2|publisher=Warne|year=1867}}</ref>
* [[1519]] : Pangeran Adipati di [[Kerajaan Tanjungpura|Tanjungpura]] dan [[Lawai]] tunduk kepada [[Pati Unus]].
* [[1520]] : Magalhaens mengunjungi Kalimantan.<ref>{{en}} {{cite book|url=http://books.google.co.id/books?id=3jENAAAAIAAJ&dq=kalamantan&pg=PR17#v=onepage&q=kalamantan&f=false|title=The expedition to Borneo of H.M.S. Dido for the suppression of piracy: with extracts from the journal of James Brooke, esq. of Sarāwak|volume=2|first=Sir Henry|last=Keppel|coauthors=James (Rajah of Sarawak), Sir James Brooke|edition=2|publisher=Chapman and Hall|year=1846}}</ref>
* 1520 : [[Pangeran Samudera]] keponakan Pangeran Tumenggung penguasa [[Kerajaan Negara Daha]] mendirikan [[Kesultanan Banjar]] dan menjadi raja Banjarmasin pertama yang bergelar [[Sultan]].<ref name="hikayat banjar" />
* [[1524]] : [[Abdul Kahar]] menjadi [[Sultan Brunei]] VI sampai tahun 1530.
* [[1526]] : Pada [[24 September]] [[Suriansyah]], [[Sultan Banjar]] I memeluk Islam diperingati sebagai Hari Jadi [[Kota Banjarmasin]]. Kerajaan yang baru berdiri ini melepaskan diri dari [[Kerajaan Negara Daha]] atas dukungan [[Kesultanan Demak]].<ref name="hikayat banjar">{{ms}}[[Johannes Jacobus Ras]], [[Hikayat Banjar]] diterjemahkan oleh Siti Hawa Salleh, Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Lot 1037, Mukim Perindustrian PKNS - Ampang/Hulu Kelang - [[Selangor]] Darul Ehsan, [[Malaysia]] [[1990]].</ref>
* [[1530]] : Hubungan persahabatan Portugis dan Brunei<ref>{{en}} {{cite book|pages=65|url=http://books.google.co.id/books?id=gIZAAAAAYAAJ&dq=Banjarmasin%20saline%20garden&pg=PA65#v=onepage&q=Banjarmasin%20saline%20garden&f=false|title=A descriptive dictionary of the Indian islands & adjacent countries|first=John|last=Crawfurd|publisher=Bradbury & Evans|year=1856}}</ref>
Baris 136:
* [[1661]] : [[Abdul Hakkul Mubin]] menjadi [[Sultan Brunei]] XIII sampai tahun [[1673]]. Utusan [[kesultanan Sukadana-Matan]] datang di Kesultanan Banjar untuk melaporkan bahwa Sukadana kembali menjadi daerah pegaruh dari Kesultanan Banjar semenjak sebelumnya pada tahun 1638.
* [[1662]] : Menurut [[Barra]] pada tahun [[1662]] hanya ada [[12]] [[jung]] orang [[Melayu]], [[Inggris]], [[Portugis]] mengangkut lada dan [[emas]] ke [[Makassar]], sementara di Pelabuhan Banjarmasin dipenuhi lebih dari [[1000]] [[perahu layar]], baik perdagangan interinsuler maupun perdagangan inter-kontinental.
* [[1663]] : Sultan Amrullah Bagus Kasuma menjadi Sultan Banjar VIII, tetapi ia kemudian dikudeta oleh pamannya yaitu [[Sultan Agung dari Banjar|Sultan Dipati Anom]] menjadi kemudian Sultan Banjar IX sampai tahun [[1679]], dengan bantuan [[suku Biaju]] dan memindahkan ibu kota ke Sungai [[Pangeran, Banjarmasin Utara, Banjarmasin|Pangeran]], [[Banjarmasin]].<ref name="The Survival of Empire">{{en}} {{cite book|url=http://books.google.co.id/books?id=nPyg0evI8ykC&lpg=PA126&dq=suria%20angsa%20suria%20negara&pg=PA126#v=onepage&q=suria%20angsa%20suria%20negara&f=false|title=The Survival of Empire: Portuguese Trade and Society in China and the South China Sea 1630-1754|last=Souza|first=George Bryan|publisher=Cambridge University Press|year=2004|ISBN=0-521-53135-7|pages=126}}ISBN 9780521531351978-0-521-53135-1</ref>
* [[1665]] : [[Aji Pangeran Dipati Maja Kusuma ing Martapura]] menjadi Raja Kutai Kartanegara X sampai tahun [[1686]].
* [[1766]] : Sultan Sulu menyerahkan pulau Balambangan kepada Inggris.<ref>{{en}} (1830){{cite book|pages=732|url=http://books.google.co.id/books?id=lD0gAQAAMAAJ&dq=BORNEO%20Bona%20Fortuna&pg=PA732#v=onepage&q=BORNEO%20Bona%20Fortuna&f=false|volume=3|title=The Edinburgh Encyclopaedia|publisher=Printed for W. Blackwood}}</ref>
Baris 182:
* 1747: Tanggal 26 Juni 1747, Sanca Nata Tua, raja Landak menyerahkan daratan sungai Batu Layang kepada habib Husin Alkadri sebagai hadiah setelah ia berhasil membasmi wabah penyakit di kawasan Jeruju sebuah kawasan tambang intan yang dihuni orang-orang Dharmasraya dan Siak.
* [[1756]] : Pada [[20 Oktober]] [[1756]] [[Sultan Banjar]] [[Tamjidullah I]] membuat perjanjian dengan VOC berisi larangan berdagang lada dengan orang Tiongkok, Inggris dan Prancis selanjutnya VOC akan membantu menaklukkan kembali daerah yang memisahkan diri seperti : Berau, Kutai, Paser, Sanggau, Sintang dan Lawai. Benteng Tatas dibangun di Pulau Tatas, Banjarmasin.
* [[1756]] : Kesultanan Banjar menaklukan negeri Sanggau, Sintang dan Tayan-Meliau.<ref name="Pasak Negeri Kapuas">{{id}}{{cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=xFBODAAAQBAJ&pg=PA233&dq=soeltan+banjar&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiireLMiKPZAhWLxLwKHcdbANoQuwUITjAH#v=onepage&q&f=false|title=Pasak Negeri Kapuas 1616-1822|last=|author=Tomi|first=|publisher=Yayasan Pustaka Obor Indonesia|year=2014|isbn=602961357X|location=Indonesia|page=232}}ISBN 9786029613575978-602-96135-7-5</ref>
* [[1759]] : [[Muhammad Aliuddin Aminullah]] menjadi [[Sultan Banjar]] XIII sampai tahun [[1761]].
* [[1761]] : [[Susuhunan Nata Alam]] adalah [[Sultan Banjar]] XIV sampai tahun [[1801]], sebelumnya sebagai wali [[Putra Mahkota]] yang masih kecil.