Iqro: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Swarabakti (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 28:
| awards =
}}
'''Iqro''' ({{lang-ar|اقرأ|lit=Bacalah!|translit=iqraʾ}}; judul lengkap: ''Buku Iqro': Cara Cepat Belajar Membaca Al-Qur’an'') adalah [[buku teks]] karya [[As'ad Humam]] dan "Team Tadarus AMM" yang digunakan komunitas [[Muslim]] di Indonesia dan Malaysia untuk belajar membaca [[Abjad Arab|huruf-huruf Arab]] dan melafalkan [[Bahasa Arab|bahasa tersebut]]. Buku ini mulai diterbitkan pada awal 1990-an, dan merupakan batu loncatan awal untuk dapat membaca [[Al-Qur'an]] dalam bahasa aslinya, dan untuk ilmu [[Qira'at al-Qur'an|pembacaan al-Qur'an]] tingkat lebih tinggi. Iqro biasanya dipelajari oleh anak-anak TK sampai awal sekolah dasar, dan sering digunakan di sekolah khusus pembacaan al-Qur'an, di [[pesantren]], [[surau]], juga [[Sekolah rumah|sekolah rumah (''homeschooling'')]] untuk pendidikan agama.
Buku ini, beserta metode yang menyertainya, merupakan alternatif dari metode sebelumnya yang disebut metode "tradisional" atau "Baghdadi", dan Iqro menekankan peran aktif siswa dalam belajar. Buku ini dibagi dalam enam jilid (sering dikumpulkan dalam satu buku), masing-masing memperkenalkan bentuk dan bunyi huruf-huruf Arab dengan tingkat kesulitan yang semakin tinggi. Jilid-jilid tingkat atas juga mengajarkan dasar-dasar [[tajwid]] atau aturan pelafalan dalam membaca Al-Qur'an.
Baris 39:
== Isi ==
[[
Buku Iqro terdiri dari enam jilid, disebut Iqro 1 hingga Iqro 6, yang kadang dijual secara terpisah dengan warna-warni berbeda, atau dijual sekaligus dalam satu buku.{{sfn|Gade|2004|pp=152–153}}{{sfn|Srijatun|2017|p=33}} Setiap jilid diawali instruksi belajar. Halaman-halaman dalam buku ini sering diawali petunjuk di bagian atas yang berisi pelajaran baru dalam halaman itu (misalnya, cara suatu huruf berubah bentuk ketika disambung). Instruksi dalam bahasa Indonesia (misalnya "Hati-hati", "Pelan-pelan di sini") kadang muncul di tengah-tengah isi pelajaran.{{sfn|Gade|2004|p=153}} Berbeda dengan metode tradisional yang mengandalkan pengajaran ketat dari guru ke siswa, buku Iqro dirancang agar dapat dipelajari secara lebih mandiri.{{sfn|Srijatun|2017|p=33}}{{sfn|Gade|2004|p=152}} Guru hanya perlu memberikan sedikit instruksi dan selanjutnya mendengarkan bacaan siswanya dengan pasif.{{sfn|Srijatun|2017|p=35}}{{sfn|Gade|2004|p=152}} Buku Iqro tidak mengajarkan pemahaman arti dari teks-teks bahasa Arab yang dibaca,{{sfn|Gade|2004|pp=115–116}} tetapi pengetahuan cara membaca teks bahasa Arab dengan lancar dapat menjadi dasar bagi siswa-siswa yang ingin melanjutkan belajar bahasa Arab di pesantren atau lembaga pendidikan lainnya.{{sfn|Gade|2004|p=159}}
Baris 47:
Buku Iqro beserta metodenya berasal dari [[As'ad Humam]], seorang [[ulama]] dan pedagang dari [[Yogyakarta]] dan dikembangkan oleh tim bernama "Team Tadarus AMM" yang juga berasal dari Yogyakarta.{{sfn|Republika|2016}}{{sfn|Gade|2004|p=153}} Buku Iqro pertama diterbitkan pada awal 1990-an,{{sfn|Gade|2004|p=117}} tetapi menurut Team Tadarus AMM sejarahnya berawal sebelum itu. Pada 1953, sebuah kelompok belajar Al-Qur'an didirikan di Yogyakarta dengan menggunakan teknik tradisional Baghdadi.{{sfn|Gade|2004|p=153}} Pada 1973, As'ad Humam memulai diskusi di rumahnya tentang tantangan-tantangan yang dihadapi kelompok ini dalam mengajarkan cara membaca Al-Qur'an.{{sfn|Gade|2004|p=153}} Alhasil, didirikan Team Tadarus AMM yang kemudian menyusun laporan tentang kondisi mengajar. Di antara isi laporan tersebut adalah bahwa teknik pengajaran yang ada saat itu tidak memadai.{{sfn|Gade|2004|p=154}}
Tim ini kemudian mencoba-coba teknik pengajaran baru, dan hasilnya adalah sebuah sistem yang kemudian menyebar ke kota-kota lain di Pulau Jawa. Pada 1988, tim ini menerima penghargaan dari Dinas Agama [[Daerah Istimewa Yogyakarta]].{{sfn|Gade|2004|p=154}} Pada 1992, buku Iqro telah dijual di seluruh Indonesia. Menyebarnya buku ini terjadi seiring munculnya sistem sekolah agama baru yang disebut Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA).{{sfn|Gade|2004|p=154}} TPA awalnya diadakan di masjid-masjid lokal dengan pembina dari penduduk setempat.{{sfn|Gade|2004|p=154}} Kemudian, sekolah-sekolah ini mulai membentuk persatuan setengah resmi yang disebut Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI).{{sfn|Gade|2004|p=117}}{{sfn|Gade|2004|pp=154–155}} BKPRMI melatih guru-guru TPA menggunakan bahan-bahan dan teknik Iqro.{{sfn|Gade|2004|p=155}}
Pengajaran dengan buku Iqro selanjutnya menyebar cepat dan sangat banyak digunakan di seluruh Indonesia. Kesuksesan ini umumnya dikaitkan dengan meningkatkannya kecepatan siswa untuk belajar membaca Al-Qur'an jika dibandingkan dengan metode tradisional.{{sfn|Gade|2004|p=117}} Sebagian pendukung metode tradisional berpendapat bahwa metode dengan Iqro memiliki kelemahan karena kurang "dalam" dan mengurangi pemahaman terhadap hal-hal yang dipelajari,{{sfn|Gade|2004|p=151}}
== Penggunaan ==
Baris 63:
* {{cite journal|ref=harv|author=Srijatun|title=Implementasi Pembelajaran Baca Tulis al-Qur’an dengan Metode Iqra pada Anak Usia Dini di RA Perwanida Slawi Kabupaten Tegal|language=id|year=2017|journal=Nadwa|doi=10.21580/nw.2017.11.1.1321|volume=11|issue=1|publisher=[[Universitas Islam Negeri Walisongo]]|issn=2502-8057|url=http://journal.walisongo.ac.id/index.php/Nadwa/article/view/Pembelajaran%20BTA/0|doi-access=free}}
{{Islam di Indonesia}}
[[Kategori:Islam di Indonesia]]
[[Kategori:Pendidikan di Indonesia]]
|