Berita bohong: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k merevisi tanda baca
Kutipan dari Werme (2016) tidak dapat ditelusuri sumbernya, walaupun disebutkan kutipannya berasal dari UNESCOhttp://unesdoc.unesco.org/images/0026/002655/265552E.pdf tetapi setelah saya cek, tidak ada penulis dengan nama akhir Werme.
Tag: VisualEditor menghilangkan referensi [ * ]
Baris 5:
 
== Pengertian ==
Menurut [[Kamus Besar Bahasa Indonesia|KBBI]], Hoaks mengandung makna berita bohong, berita tidak bersumber.<ref>{{Cite web|url=http://www.kbbionline.com/arti/gaul/hoax|title=Arti kata Hoax - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online|last=Wijayanti|first=Sri|website=www.kbbionline.com|access-date=2018-07-08}}</ref> Menurut Silverman (2015), hoaks merupakan sebagai rangkaian informasi yang memang sengaja disesatkan, tetapi “dijual” sebagai kebenaran.<ref>Silverman, Craig. (2015).Journalism: A Tow/Knight Report.{{Cite news|url=https://www.cjr.org/tow_center_reports/craig_silverman_lies_damn_lies_viral_content.php|title=Lies, Damn Lies, and Viral Content|newspaper=Columbia Journalism Review|language=en|access-date=2018-10-07}}</ref> Menurut Werme (2016), mendefiniskan ''[[Fake news]]'' sebagai berita palsu yang mengandung informasi yang sengaja menyesatkan orang dan memiliki agenda politik tertentu.<ref>Ireton, C & Julie Posetti. 2018. Jurnalism, ‘Fake News’ & Disinformation: Handbook for Jurnalism Education and Training. France: UNESCO<nowiki/>http://unesdoc.unesco.org/images/0026/002655/265552E.pdf</ref> Hoaks bukan sekadar ''misleading'' alias menyesatkan, informasi dalam ''fake news'' juga tidak memiliki landasan faktual, tetapi disajikan seolah-olah sebagai serangkaian fakta <ref name=":0">Allcott, Hunt & Gentzkow, Matthew. (2017). Social Media and Fake News in the 2016 Election.
 
Journal of Economic Perspectives Vol 31, No. 2, Spring 2017.</ref>