Melchior Treub: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 11:
Treub datang ke Hindia Belanda pada 1880 dengan kondisi Kebun Raya Bogor yang menjadi taman menunggang kuda para gubernur jenderal, meski kebun raya ini memiliki jejak rekam sejarah alam yang panjang. Beberapa bangunannya tidak didesain untuk menghadapi iklim tropis, begitu juga dengan tidak tersedianya fasilitas penelitian.{{Sfn|Andrew Goss|2014|p=102-103}}
 
Oleh karena itu, pada awal kariernya di sana, ia membangun citra kebun raya sebagai lembaga ilmiah [[ilmu alam tropis]] kepada para ilmuwan di Eropa dan berkontak dengan mereka. Caranya adalah membangun ruang-ruang fisik untuk mengadakan penelitian [[ilmu alam tropis]] seperti perpustakaan, ruang kerja, dana hibah, residensi peneliti tamu, dan prasarana seperti mikroskop dan, bahan-bahan kimia, dan pembuatan katalog. Sebelum Treub, beberapa aset yang dimiliki kebun raya tidak terurus. Semua koleksi herbarium sebelum 1844 dibawa ke Belanda, termasuk beberapa contoh spesies di Jawa yang ditemukan dan dinamai oleh [[Carl Ludwig Blume|Carl Ledwig Blume]] pada awal abad 19.{{Sfn|Andrew Goss|2014|p=104-105}}
 
Apa yang dikerjakan Treub dalam dasawarsa pertamanya di sana menghasilkan reputasi, bahwa kebun raya adalah sebuah lembaga ilmu alam tropis, alih-alih lembaga pemerintah kolonial Belanda, di mata para ilmuwan Eropa. Ia mengadakan pertukaran koleksi herbarium dengan kebun-kebun raya lain di Calcutta[[Kolkata]] dan di Belanda, serta berlangganan jurnal-jurnal ilmiah Eropa untuk perpustakaan kebun raya. Ia juga menghidupkan kembali jurnal ilmiah yang pernah diterbitkan oleh kolega pendahulunya, yaitu [[R.H.C.C. Scheffer]], yang bernama ''[https://www.biodiversitylibrary.org/item/88793#page/1/mode/1up Annales du Jardin Botanique de Buitenzorg].''{{Sfn|Andrew Goss|2014|p=105-106}} Pada 1890-an, Treub mendapatkan pujian dari kalangan ilmiah secara luas atas jasanya memimpian sebuah lembaga ilmiah yang diakui secara internasional. Termasuk di antaranya adalah para pegiat Botani yang pernah mengunjungi Kebun Raya Bogor, seperti [[H. Graf zu Solms Laubach]], [[Gottlieb Haberlandt]], [[Andreas Schimper]], [[Jean Massart]], [[Elmer Merril]], dan [[David Fairchild]].{{Sfn|Andrew Goss|2014|p=112; 117}} Pemerintah kolonial juga menganugerahinya gelar profesor. Treub menjadi satu-satunya orang di Hindia Belanda yang menyandang gelar ini pada 1898.{{Sfn|Andrew Goss|2014|p=111}}
 
== Penelitian ==