Tritunggal: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Menolak 7 perubahan teks terakhir (oleh Anastasia345) dan mengembalikan revisi 16728190 oleh MimihitamBot |
||
Baris 8:
Menurut [[misteri suci|misteri]] sentral dari [[Iman dalam Kekristenan|keyakinan Kristen]] pada umumnya ini, hanya ada satu Allah dalam tiga pribadi: kendati berbeda satu sama lain dalam hubungan asal (sebagaimana dinyatakan dalam [[Konsili Lateran IV]], "adalah Allah yang memperanakkan, Putra yang diperanakkan, dan Roh Kudus yang dihembuskan") dan hubungan satu sama lain, tetapi ketiganya dinyatakan satu dalam semua yang lain, setara, sama kekalnya, dan [[konsubstansialitas|konsubstansial]], serta masing-masing adalah Allah, seutuhnya dan seluruhnya.<ref name="sysstudy"/> Karenanya seluruh karya penciptaan dan rahmat dipandang sebagai satu operasi tunggal secara bersama-sama pada keseluruhan tiga pribadi ilahi, dengan kekhususan masing-masing pribadi, sehingga segalanya berasal "dari Bapa", "melalui Putra", dan "dalam Roh Kudus".<ref name="ccc253"/>
Para [[Bapa Gereja]] memandang elemen-elemen [[Perjanjian Lama]] seperti penampakan tiga orang kepada Abraham di dalam [[Kitab Kejadian]], bab/pasal 18, sebagai pertanda Tritunggal, tetapi mereka memandang [[Perjanjian Baru]] sebagai suatu dasar untuk mengembangkan konsep Tritunggal. Teks Perjanjian Baru paling berpengaruh yang dianggap menyiratkan ajaran Tritunggal adalah Matius 28:19, yang mengamanatkan untuk membaptis "dalam nama
Kitab Suci tidak memuat kata Tritunggal,<ref>[http://carm.org/christianity/christian-doctrine/word-trinity-not-bible Matt Slick, "The word Trinity is not found in the Bible"]</ref> ataupun secara eksplisit memformulasikan doktrin Tritunggal. Sebaliknya, menurut teologi Kristen, Kitab Suci "memberikan kesaksian" tentang kegiatan suatu pribadi Allah yang hanya dapat dipahami dari segi Trinitaris.<ref name="chr-theol-intro1"/> Doktrin ini baru memiliki bentuk definitifnya pada akhir abad ke-4.<ref name="chr-theol-intro2"/> Selama periode peralihan, dikemukakan beragam solusi tentatif, baik yang lebih ataupun yang kurang memuaskan.<ref name="early-doctrines"/>
{{TOC limit|3}}
Baris 212:
Nontrinitarianisme (atau antitrinitarianisme) mengacu pada sistem keyakinan Kristiani yang menolak doktrin Trinitas dengan alasan tidak berdasar pada kitab suci. Pandangan-pandangan nontrinitaris sangat beragam berkenaan dengan kodrat Allah, Yesus, dan Roh Kudus. Beberapa pandangan nontrinitaris, seperti [[Adopsionisme]], [[Monarkianisme]], dan [[Arianisme]], telah ada sebelum definisi resmi doktrin Trinitas pada [[Konsili Nicea]] (325), [[Konsili Konstantinopel I]] (381), dan [[Konsili Efesus]] (431).<ref name="vonharnack"/> Setelah kemenangan akhir ortodoksi Kekristenan di Konstantinopel pada tahun 381, Arianisme tersingkir dari Kekaisaran dan mempertahankan kedudukannya di antara suku-suku Teutonik. Namun, ketika [[suku Franka]] menganut Katolisisme pada tahun 496, paham tersebut menghilang secara bertahap.<ref>Cross, F.L. (1958). ''The Oxford Dictionary of the Christian Church''. London: OUP, p. 81.</ref> Nontrinitarianisme di kemudian hari diperbaharui dalam [[Gnostisisme]] yang dianut [[Katarisme|kaum Katar]] pada abad ke-11 sampai abad ke-13, pada [[Abad Pencerahan]] abad ke-18, dan dalam beberapa kolompok yang timbul selama [[Gerakan Kebangunan Rohani Kedua]] abad ke-19.
Beberapa [[denominasi Kristen|denominasi]] atau kelompok nontrinitaris modern misalnya [[Kristadelfian]], [[Christian Science|Sains Kristen]], [[Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir]], [[Iglesia ni Cristo]], [[Saksi-Saksi Yehuwa]], [[
== Pandangan Islam ==
|