Gereja Watumea: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 9:
Seorang Pendeta Belanda bernama Johann Friedrich Riedel yang melayani di [[Tondano]] membaptis Telis Elkana Supit beserta dengan keluarganya antara tahun 1837 dan 1838. Telis sendiri tinggal di Watumea dan sempat menjabat sebagai ''Hukum Tua'' (atau ''Kepala Desa''). Ayahnya adalah ''Majoor'' (atau ''Kepala'') daerah Tondano bernama Jacob Mantilen Supit. Pada tahun 1841, hampir seluruh penduduk Desa Watumea sudah menjadi orang Kristen. Riedel sendiri datang ke Watumea pada tahun 1845 untuk membaptis beberapa orang yang belum dibaptis. Desa Watumea kemudian dijadikan basis penginjilan untuk beberapa ''wanua'' (atau ''wilayah pemukiman'') di sekitarnya.<ref name=kompasiana />
 
Kedatangan Pendeta Belanda bernama Hessel HookerRooker pada tahun 1854 untuk membantu pelayanan di daerah Tondano.<ref>{{cite book |last=Djikstra |first=Harmen |title=Johann Friedrich Riedel |date=1899 |page=30 |publisher=J.M. Bredée}}</ref> Pada tahun 1868, Hooker bersama dengan Hukum Tua Watumea bernama Onesimus Supit dan juga mantan Hukum Tua Telis Elkana Supit beserta dengan guru jemaat Martin Legoh menyadari kebutuhan dibangunnya sebuah gereja untuk orang-orang Kristen yang sudah banyak di Watumea. Pembangunan dimulai pada tahun itu dan selesai pada tahun 1872. Pada tahun 1872 di saat Manuel Pandelaki menjabat sebagai Hukum Tua Watumea, diadakan pentahbisan gereja yang baru selesai dibangun. Gedung gereja ditahbiskan oleh Pendeta Rooker pada tanggal 8 Desember 1872.<ref name=kompasiana /><ref name=manadopost />
 
== Deskripsi ==