Lisensi perangkat lunak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
removed vandalism or repaired typo
Upgrade Licence
Baris 4:
 
Di luar pemberian hak dan penerapan pembatasan penggunaan perangkat lunak, lisensi perangkat lunak biasanya mengandung ketentuan yang mengatur kewajiban dan tanggung jawab masing-masing pihak. Dalam transaksi perangkat lunak perusahaan dan komersial, syarat-syarat ini (seperti pembatasan tanggung jawab, jaminan dan penyangkalan jaminan, dan ganti rugi jika perangkat lunak melanggar hak [[kekayaan intelektual]] pihak lain) sering dinegosiasikan oleh [[pengacara]] yang memiliki spesialisasi dalam lisensi perangkat lunak. Spesialisasi praktik hukum di bidang ini telah berkembang karena keunikan masalah hukum pada lisensi perangkat lunak, dan juga keinginan perusahaan perangkat lunak untuk melindungi aset yang, jika tak dilisensikan dengan baik, dapat menghilangkan nilai mereka.
1. Lisensi Trial
Perangkat lunak dengan lisensi trial dimaksudkan agar pengguna potensial dapat mencoba atau melakukan demo terlebih dahulu sebelum pengguna membeli perangkat lunak.
 
Dengan lisensi uji coba ini, calon pembeli perangkat lunak sudah dapat merasakan perangkat lunak apa yang akan dibeli dalam periode waktu demo, biasanya ada 10 hari, 15 hari, 20 hari, dan seterusnya, tergantung pada pabrikannya.
 
2. Lisensi Open Source
Sekarang lisensi ini mungkin sudah tidak asing lagi bagi orang-orang yang sering terlibat dalam dunia pengembangan dan pembuatan perangkat lunak.
 
Perangkat lunak atau perangkat lunak yang memiliki lisensi sumber terbuka berarti bahwa perangkat lunak tersebut diizinkan dan dapat dikembangkan oleh orang lain atau hanya untuk digunakan secara gratis tanpa harus meminta izin dari pembuat perangkat lunak asli.
 
3. Program Perangkat Lunak Dengan Lisensi Freeware
Yang ketiga yaitu lisensi Freeware, program aplikasi dengan lisensi freeware sebenarnya hampir mirip dengan shareware, di mana perangkat lunak dapat dibagikan, digandakan, dan digunakan secara gratis.
 
Hanya saja jika lisensi shareware jika kita menginginkan lebih banyak fitur maka kita harus membeli perangkat lunak, tetapi jika freeware ini kita bisa mendapatkan semua fitur yang tersedia, tanpa harus membayar sedikit.
 
4. Perangkat Lunak Dengan Lisensi Shareware
Kemudian yang keempat adalah lisensi shareware, program aplikasi perangkat lunak dengan lisensi shareware.
 
Dimaksudkan agar aplikasi tersebut dapat didistribusikan, digandakan, dan digunakan oleh banyak orang tanpa harus meminta izin dari penulis terlebih dahulu.
 
Jelas bukan hanya dari nama shareware yang memiliki arti untuk dibagikan.
 
Tetapi umumnya perangkat lunak ini dengan lisensi shareware memiliki opsi untuk meningkatkan fitur-fitur yang ada di dalamnya dengan membeli program yang disediakan oleh pengembang aplikasi.
 
5. Perangkat Lunak Dengan Lisensi Komersial
Perangkat lunak atau perangkat lunak dengan lisensi komersial ini adalah perangkat lunak yang dibuat untuk tujuan mencari untung atau menjual, seperti namanya.
 
Jika ada seseorang yang ingin menggunakan perangkat lunak dengan lisensi komersial, orang itu harus melakukan pembelian terlebih dahulu kepada penjual resmi agar dapat menggunakan perangkat lunak tersebut.
 
Misalnya adalah sistem operasi Windows dan program Microsoft Office.
 
6. Perangkat Lunak Dengan Lisensi Non-Komersial
Selain itu ada lisensi komersial yang dimaksudkan untuk dijual untuk mendapat untung, ada juga lisensi Non-Komersial, lisensi ini adalah kebalikan dari lisensi komersial.
 
Di mana perangkat lunak dengan lisensi ini biasanya tidak dijual dan tidak dibuat untuk mendapatkan keuntungan berlebih .
 
Umumnya lisensi non-komersial digunakan dalam perangkat lunak untuk layanan masyarakat, kegiatan sosial, dan sejenisnya.
 
7. Lisensi Royalty-Free Binaries
Mirip dengan lisensi freeware, hanya saja produk yang ditawarkan adalah perpustakaan yang berfungsi untuk melengkapi perangkat lunak yang ada dan bukan perangkat lunak yang berdiri sendiri.
 
== Lihat pula ==