Sungai Enim: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan sejarah penamaan "Muara Enim" |
clean up |
||
Baris 24:
Sungai Enim bermuara ke Sungai Lematang. Lokasi muaranya dijuluki "''Muara Enim''". Dahulu, daerah pertemuan Sungai Enim dan Sungai Lematang ini merupakan daerah yang ramai karena saat itu sungainya dapat dilayari kapal-kapal roda lambung yang membawa aneka hasil bumi. Kapal-kapal ini menjadi alat transportasi yang digunakan untuk menghubungkan Palembang dengan daerah pedalaman<ref>{{Cite web|url=https://palpres.com/2019/11/14/kapal-roda-lambung-di-sumsel-era-1800/|title=Kapal Roda Lambung di Sumsel Era 1800|last=Oskandar|first=Dudy|date=14 November 2019|website=Palpres Online|access-date=17 Mei 2020}}</ref>. Karena diuntungkan dengan lokasinya yang strategis, lambut laun daerah sekitar muara Sungai Enim pun berkembang pesat dan menjadi pusat pemerintahan setingkat kabupaten. Nama "''Muara Enim''" pun akhirnya meluas menjadi nama sebuah wilayah kabupaten.
Kini lokasi muara Sungai Enim berada di Kelurahan Muara Enim, Kecamatan Muara Enim. Di sekitarnya berdiri berbagai bangunan kantor pemerintahan kabupaten. Ramainya daerah sekitar muara Sungai Enim masih dapat dirasakan hingga kini. Kecamatan Muara Enim sebagai ibukota kabupaten tercatat sebagai kecamatan yang memiliki jumlah kepadatan penduduk tertinggi se-Kabupaten Muara Enim, yakni 308 jiwa per km
Sedangkan Sungai Lematang yang menjadi muara Sungai Enim merupakan anak dari Sungai Musi dan menjadi salah satu dari delapan sub Daerah Aliran Sungai (Sub-DAS) Musi<ref>{{Cite web|url=https://www.mongabay.co.id/2019/06/28/kejayaan-bahari-dan-kesadaran-yang-hilang-merawat-sungai-musi/|title=Kejayaan Bahari dan Kesadaran yang Hilang Merawat Sungai Musi|last=Supardi|first=Ahmad dan Taufik Wijaya|date=28 Juni 2019|website=Mongabay Indonesia|access-date=13 Mei 2020}}</ref>. Sungai Lematang juga dikenal sebagai ''Batanghari Sembilan'', atau sembilan sungai besar yang mengalir di Sumatera Selatan.
== Pemanfaatan Sungai ==
| |||