'''Galeh Pramudianto''' ({{lahirmati|[[Tangerang Selatan]], [[Banten]]|20|6|1993}}) adalah [[sastrawan]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Namanya dikenal melalui karya-karyanya berupa [[puisi]] yang dipublikasikan di beberapa [[surat kabar]] dan terhimpun dalam sejumlah [[antologi]]. Galeh merupakan [[guru]] dan pendiri platform Penakota.id. Buku puisinya, ''Asteroid dari Namamu'' (2019), mengantarkannya menerima beasiswa penerjemahan dari [[Komite Buku Nasional]]. Dia menerima penghargaan Acarya Sastra 2019 dari [[Badan Bahasa|Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan]], [[Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia]]. PuisilainnyaPuisi lainnya, ''Barus, Suatu Pertanyaan'', mewakili [[Indonesia]] di [[Majelis Sastra Asia Tenggara]] 2020. Galeh Pramudianto merupakan alumnus program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, [[Universitas Negeri Jakarta]].<ref>{{cite web|url=http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/berita/3005/penerima-penghargaan-badan-pengembangan-bahasa-dan-perbukuan-2019|website=Badan Bahasa Kemdikbud|title=Penerima Penghargaan Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan 2019|accessdate=28 Mei 2020}}</ref><ref>{{cite web|url=http://islandsofimagination.id/web/articles/announcement-litri-translation-funding-program-national-book-committee-indonesia-2019|website=Islan of Imagination|title=Announcement Litri Translation Founding Program National Book Commitee Indonesia|accessdate=28 Mei 2020}}</ref><ref>{{cite web|url=http://event.tempo.co/read/1344590/ziliun-ajak-orang-orang-berpuisi-di-ranah-digital|website=Event Tempo|title=Ziliun Ajak Orang-orang Berpuisi di Ranah Digital|accessdate=28 Mei 2020}}</ref><ref>{{cite web|url=http://didaktikaunj.com/2015/10/03/apresiasi-karya-sastra-dari-komunitas/|website=Didaktika UNJ|title=Apresiasi Karya Sastra dari Komunitas|accessdate=28 Mei 2020}}</ref><ref>{{cite web|url=http://magrib.id/2020/05/06/kegamangan-dan-keterombang-ambingan-bagaimana-umat-manusia-menyikapi-realitas-pasca-manusia-yang-menantinya/|website=Magrib|title=Kegamangan dan Keterombang-ambingan Bagaimana Umat Manusia Menyikapi Realitas Pasca Manusia yang Menantinya|accessdate=28 Mei 2020}}</ref>
