Abdul Hamid BKN: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
|||
Baris 5:
=== Kiprah Awal di Muhammadiyah ===
Abdul Hamid BKN adalah salah seorang santri K.H. Ahmad Dahlan. Sebelum Muhammadiyah berdiri, Abdul Hamid bersama dengan H.M. Sudja, H.M. Mochtar, H. Wasool Djafar, dan lainnya bergabung dalam pengajian binaan K.H. Ahmad Dahlan yang bernama Fathul Asrar Wa Miftahus Sa’adah (FAMS).<ref>Ahmad Norma Permata (ed), ''Ensiklopedia Muhammadiyah: Sejarah, Pemikiran, dan Tokoh Jilid I'', (Yogyakarta : Majelis Ekonomi Kewirausahaan, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta, Lembaga Pengembangan Pendidikan, Penelitian, dan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dan Mata Bangsa, 2015), hlm. 76.</ref> Setelah Muhammadiyah berdiri, ia terlibat dalam aktivitas kepanduan Muhammadiyah yang kemudian diberi nama Hizbul Wathan (HW).
Tidak hanya aktif di HW, Abdul Hamid juga tercatat pernah aktif di PKO tahun 1936-1949. Ia juga terlibat dalam [[Madrasah Muallimin]] dan menjadi Direktur Percetakan Persatuan. Pada tahun 1923, ia menjadi Kepala Pengarang (Pemimpin Redaksi) Bintang Islam yang didirkan oleh H. Fachroddin.<ref>{{Cite web|url=https://alif.id/read/muarif/abdul-hamid-bkn-santri-kh-ahmad-dahlan-perintis-pssi-b219376p/|title=Abdul Hamid BKN, Santri KH Ahmad Dahlan Perintis PSSI|last=|first=Muarif|date=22 Mei 2019|website=|access-date=28 Mei 2019}}</ref>
=== Menjadi Bendahara Pengurus Besar Muhammadiyah ===
Pada masa kepemimpinan [[K.H. Mas
== Aktivitas dalam Politik ==
Baris 20:
=== Mendirikan PS. HW ===
Sepakbola merupakan olahraga kegemaran masyarakat Kauman. Pada tahun 1915, masyarakat Kauman telah memiliki klub bernama Kauman Vootball Club (KVC). KVC dipimpin oleh Djabir dengan anggota yang terdiri dari warga Kauman dan dua orang serdadu Belanda. Namun keberadaan klub ini tidak berlangsung lama. Seperti halnya masyakarat Kauman lainnya, Abdul Hamid juga termasuk salah seorang yang aktif dalam bidang olahraga, khususnya sepakbola. Ia merupakan salah satu pendiri dan pemain Persatuan Sepakbola Hizbul Wathan (PS HW) pada tahun 1918.<ref>Ahmad Adaby Darban, ''Sejarah Kauman: Menguak Identitas Kampung Muhammadiyah'', (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2011), hlm. 76</ref> Sepakbola kemudian diakui sebagai media dakwah yang efektif oleh Hoofdbestuur Muhammadiyah pada tahun 1930.
=== Mendirikan PSSI ===
Baris 30:
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:PSSI]]
[[Kategori:Muhammadiyah]]
|