Bakaua: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alhuzaini (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Alhuzaini (bicara | kontrib)
Baris 1:
'''Bakaua''' adalah sebuah tradisi berkenaan dengan pertanian yang terdapat di beberapa daerah [[Minangkabau]]. Tradisi ini yaitunya semacam ritual [[tolak bala]] yang dilakukan sebelum atau bersamaan dengan kegatan turun ke sawah atau proses awal mengerjakan sawah.<ref name=":2">Silvia Rosa, dkk (2011). ''Aneka Tradisi Minangkabau Menurut Adat Istiadat Kota Solok''. Dinas Pariwisata Solok. hlm. 70-79.</ref> Bakua dilakukan dengan memanjat doa bersama-sama pada Allah SWT sambil berkeliling kampung dan membakar [[kemenyan]]. Masyarakat percaya Allah SWT akan melindungi mereka dari segala marabahaya dan bencana.<ref>{{Cite web|url=https://www.liputan6.com/regional/read/4206647/bakaua-ritual-penangkal-bencana-masyarakat-minangkabau-zaman-dulu|title='Bakaua', Ritual Penangkal Bencana Masyarakat Minangkabau Zaman Dulu|last=Liputan6.com|date=2020-03-20|website=liputan6.com|language=id|access-date=2020-06-03}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://rri.co.id/rona/budaya-dan-wisata/800212/kearifan-lokal-minangkabau-dalam-menghadapi-wabah-virus-corona|title=Kearifan Lokal Minangkabau dalam Menghadapi Wabah Virus Corona|last=RRI 2020|first=LPP|website=rri.co.id|language=en|access-date=2020-06-03}}</ref>
 
Saat ini, tradisi bakaua perlahan mulai hilang di tengah masyarakat. Beberapa daerah yang masih melakukan tradisi bakaua yakni daerah [[Kota Solok|Solok]], [[Kabupaten Sijunjung|Sijunjung]], dan [[Kabupaten Tanah Datar|Tanah Datar]].<ref name=":2" /><ref>{{Cite web|url=https://sumbar.antaranews.com/berita/234903/ingin-tahu-tradisi-syukuran-masyarakat-sijunjung-usai-panen|title=Ingin tahu tradisi syukuran masyarakat Sijunjung usai panen|last=Agency|first=ANTARA News|website=Antara News Sumbar|access-date=2020-06-03}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://padang.tribunnews.com/2019/03/31/tradisi-bakaua-adat-di-sijunjung-sumbar-wujud-syukur-hasil-panen-masyarakat|title=Tradisi Bakaua Adat di Sijunjung Sumbar, Wujud Syukur Hasil Panen Masyarakat|website=Tribun Padang|language=id-ID|access-date=2020-06-03}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://minangkabaunews.com/artikel-17080-tradisi-unik-tolak-bala-bakaua-bukit-batu-basi-tanah-datar.html|title=Tradisi Unik Tolak Bala Bakaua Bukit Batu Basi Tanah Datar - Minangkabaunews|website=minangkabaunews.com|language=id|access-date=2020-06-03}}</ref>
 
== Jenis ==
Baris 7:
 
== Penyelenggara ==
Dalam bakaua, seluruh petani sepakat turun ke sawah secara serentak. Sebelumnya, para petani berembuk terlebih dahulu mengenai waktu penyelenggaraan. Tidak ada sangsi bagi petani yang tidak ikut bakaua. Sebab petani yang menggarap sawah, di luar hari yang telah ditentukan, baik mendahului atau menyusul, mereka akan rugi sendiri karena padi yang dulu terbit atau belakangan, akan menjadi santapan hama seperti [[burung]], [[tikus]] dan [[pianggang]].<ref>{{Cite web|url=https://minangkabaunews.com/artikel-3695-bakaua-adat-tradisi-syukur-masyarakat-sijunjung-.html|title=Bakaua Adat, Tradisi Syukur Masyarakat Sijunjung - Minangkabaunews|website=minangkabaunews.com|language=id|access-date=2020-06-03}}</ref>
 
Acara bakaua biasanya dipimpin oleh "orang siak" atau pemuka keagamaaan yang ada di nagari. Orang siak yang dipilih yaitunya melalui kesepakatan bersama. Tugasnya adalah memimpin warga berdoa pada Allah. Mereka berdoa pada Allah agar tanaman padi dapat tumbuh subur serta agar masyarakat dapat hidup rukun dan damai terhindar dari bala bencana. Kaum perempuan dalam tradisi bakuau bertugas memasak makanan.<ref name=":2" />
 
Pakaian yang dikenakan peserta disesuaikan dengan tempat pelaksanaannya. Pada acara ''bakaua ketek'' yang tempatnya berada di lokasi kegiatan, maka pakaian kaum laki-Iaki ikut dalam acara bakaua memakai pakaian kerja biasa, sedangkan orang siaknya tetap memakai pakaian keagamaan, baik dalam acara ''bakaua ketek'' maupun acara ''bakaua gadang''. Sementara itu, dalam acara ''bakaua gadang'' pakaian bagi kaum laki-laki disesuaikan dengan status sosialnya di tengah-tengah masyarakat, sekiranya ia seorang penghulu maka pakaiannya haruslah pakaian penghulu. Bagi kaum perempuan, terutama ipa bisan, tetap memakai [[Baju kuruang basiba|''baju kuruang basiba'']] berwama hitam. Foto di bawah ini memperlihatkan kostum yang dipakai dalam pelaksanaan tradisi Bakaua di Solok.<ref name=":2" />
 
== Kondisi saat ini ==
Dalam perjalannnya tradisi ''bakaua gadang'' sudah jarang ditemui, karena banyak faktor yang menyebabkan tradisi ini mulai dilupakan masyarakat, karena masa turun ke sawah tidak serentak, sedangkan ''bakaua ketek'' masih ada dilakukan oleh masyarakat seiring dengan acara [[tolak bala]].<ref name=":2" />
 
== Referensi ==