Partai Komunis Indonesia: Perbedaan antara revisi

[revisi terperiksa][revisi terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
(nama pengguna dihapus)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(nama pengguna dihapus)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 107:
Ketika gagasan tentang [[Malaysia]] berkembang, PKI maupun [[Partai Komunis Malaya]] menolaknya, dan baik PKI maupun Partai Komunis Malaya menganggap pembentukan Malaysia sebagai proyek neo-kolonialisme dan neo-imperialisme Inggris dan sekutunya.
 
Dengan berkembangnya dukungan dan keanggotaan yang mencapai 3 juta orang pada [[1965]], PKI menjadi partai komunis terkuat di luar [[Uni Soviet]] dan [[RRT]]. Partai itu mempunyai basis yang kuat dalam sejumlah organisasi massa, seperti SOBSI ([[Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia]]), [[Pemuda Rakjat]], [[Gerwani]], [[Barisan Tani Indonesia]] (BTI), [[Lembaga Kebudajaan Rakjat]] (Lekra) dan [[Himpunan Sardjana Indonesia]] (HSI). Menurut perkiraan seluruh anggota partai dan organisasi-organisasi yang berada di bawah payungnya mungkin mencapai seperlima dari seluruh rakyat Indonesia.
 
Pada bulan Maret [[1962]], PKI bergabung dengan pemerintah. Para pemimpin PKI, Aidit dan Njoto, diangkat menjadi menteri penasihat. Pada bulan [[April]] 1962, PKI menyelenggarakan kongres partainya. Pada [[1963]], pemerintah Malaysia, Indonesia dan [[Filipina]] terlibat dalam pembahasan tentang pertikaian wilayah dan kemungkinan tentang pembentukan sebuah [[Konfederasi Maphilindo]], sebuah gagasan yang dikemukakan oleh presiden Filipina, [[Diosdado Macapagal]]. PKI menolak gagasan pembentukan [[Maphilindo]] dan federasi [[Malaysia]]. Para anggota PKI yang militan menyeberang masuk ke Malaysia dan terlibat dalam pertempuran-pertempuran dengan pasukan-pasukan [[Inggris]] dan [[Australia]]. Sebagian kelompok berhasil mencapai [[Semenanjung Malaysia]] lalu bergabung dalam perjuangan di sana. Namun kebanyakan dari mereka ditangkap begitu tiba. Sebagian satuan tempur PKI aktif di wilayah perbatasan [[Kalimantan]].
 
Salah satu hal yang dilakukan PKI setelah masuk kedalam pemerintahan [[Orde Lama]] adalah dengan diusulkannya [[Angkatan ke-5]] yang terdiri dari [[buruh]] dan [[petani]], Pimpinan PKI bermaksud dengan dibentuknya angkatan kelima ini diharapkan dapat mendukung mobilisasi massa untuk menuntaskan [[Operasi Dwikora]] dalam menghadapi Malaysia. Namun, hal ini membuat [[TNI AD]] merasa khawatir takut adanya penyelewengan senjata yang dilakukan PKI.