Kain tenun Nagekeo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 7:
Secara tradisional, pewarna pada kain tenun berasal tanamam perdu yang disebut tarum (talu dalam bahasa [[Keo]] atau taru dalam [[bahasa Ende]]). Daun Tarum menghasilkan warna biru indigo atau biru gelap. Untuk warna kuning diperoleh dari akar atau batang pohon mengkudu (kembo atau kaju kune dalam bahasa setempat) . Akar dan batang dari pohon mengkudu dipotong kecil yang kemudian direbus dan direndam bersama benang. Hasilnya warna kuning kemerahan atau jingga.<ref name=":1" />
== Proses
Kain Tenun Nagekeo terdiri dari 3 jenis, yaitu Hoba Nage, Ragi Woi dan Dawo. Orang Keo Tengah menyebut ketiga jenis kain ini dengan Dawo Nangge, Duka Wo’i dan Dawo Ende.
Baris 16:
* Angi woi toto pata, seluruh sarung berwarna hitam dengan diberi hiasan tertentu.
Pola pada Ragi Wo’i atay Duka Wo’i dibuat pada proses menenun. Benang warna disisipkan seperti menyulam pada saat menenun. Untuk Ragi atau Duka yang berasal dari wilayah Mbay disebut Duka Bay atau Ragi Bay. Sementara untuk kain
== Referensi ==
|