Serangan banzai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Etimologi: Perubahan bahasa
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 3:
 
== Etimologi ==
{{Nihongo|'''''Gyokusai'''''|[[:ja:玉砕|玉砕]]}}, secara literal "[[:en:wikt:砕|shattered]]permata [[:en:wikt:玉|jade]]yang pecah", adalah [[eufemisme]] rakyat Jepang untuk serangan bunuh diri, atau bunuh diri untuk menghindari rasa malu ([[seppuku]]).Hal ini berdasarkan kutipan buku teks [[Bahasa Tionghoa Klasik]] [[Buku Qi Utara]], 大丈夫寧可玉砕何能瓦全 "orang besar harus mati sebagai permata hancur daripada hidup sebagai ubin yang utuh." Hal ini diaplikasikan pada konsep mati terhormat atas kekalahan oleh [[Saigō Takamori]] (1827–1877), dan digunakan sebagai slogan {{Nihongo|''ichioku gyokusai''|一億玉砕}} "seratus juta perhiasan yang rusak" oleh pemerintah Jepang saat bulan-bulan terakhir [[Perang Pasifik]], saat Jepang menghadapi [[Operasi Downfall|serangan oleh Sekutu]], beberapa persepsi dari keyakinan ini juga berasal dari [[Hagakure]]nya [[Tsunetomo Yamamoto]], yang terkenal pada abad ke-18 atas risalahnya mengenai ''[[bushido]]''.
 
Pasukan sekutu saat [[Perang Dunia II]] menyebut serangan massal oleh prajurit [[Angkatan Darat Kekaisaran Jepang]], sebagai "serangan banzai" karena infantri Jepang yang menyerang meneriakkan "Banzai!" saat mereka berlari ke arah pasukan Sekutu. "Banzai" adalah [[seruan perang]] (''battle cry'') pada unit yang bertempur untuk maju, adalah sikap [[esprit de corps]]/meningkatkan semangat juang dan keberanian pasukan yang lain untuk mengikuti mereka yang sudah maju. Dalam bahasa Jepang {{Nihongo|"[[Sepuluh ribu tahun|Banzai]]"|万歳}}, secara literal "[[sepuluh ribu tahun]]", adalah nasihat umum untuk umur panjang atau perayaan di Jepang, pada dasarnya berharap untuk sesuatu atau seseorang untuk umur panjang/selama-lamanya. Saat Perang Dunia II, {{Nihongo|'''''Tennō Heika banzai!'''''|天皇陛下万歳!}}, secara literal "Sepuluh ribu tahun untuk kaisar", menjadi [[seruan perang]] pasukan Jepang saat maju menyerang pasukan Sekutu.<ref>''Tennōheika banzai!'' [http://books.google.com/books?vid=ISBN0521223520&id=x5mwgfPXK1kC&pg=RA4-PA2-IA1&lpg=RA4-PA2-IA1&ots=qldL6Hoj_-&dq=Kamikaze+banzai+emperor&sig=kFtrqmdqs7n1DeTaXp_R-d7ScPs p.3, The Cambridge history of Japan, by John Whitney Hall], 1988 Cambridge University Press, ISBN 0-521-22352-0</ref> Istilah ini jarang digunakan oleh rakyat Jepang.<ref>John Toland, ''The Rising Sun: The Decline and Fall of the Japanese Empire 1936-1945'', Random House, 1970, p. 513</ref>