Hipertensi paru: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 52:
== Definisi ==
[[Berkas:CG Heart.gif|kiri|jmpl|300px|Animasi potongan membujur jantung. Ventrikel kanan merupakan ruang di sebelah kiri bawah; darah dari ventrikel kanan dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis (tengah atas).]]
[[Arteri pulmonalis|Anteri Pulmonalis]] adalah pembuluh darah yang bertanggung jawab untuk membawa darah dari jantung ke paru-paru.
Seseorang didiagnosis menderita hipertensi paru bila memiliki nilai tekanan arteri pulmonalis rata-rata (TAPr) ≥ 20 [[Milimeter air raksa|mmHg]], dengan nilai normal TAPr adalah 14 ± 3,3 mmHg.
Penilaian tekanan arteri pulmonalis dilakukan melalui prosedur [[kateterisasi jantung kanan]] dan kriteria ini berlaku sama untuk orang dewasa dan anak-anak.
Definisi hipertensi paru tersebut berlaku sejak tahun 2018.
Definisi sebelumnya adalah peningkatan TAPr ≥ 25 mmHg dalam kondisi istirahat atau ≥ 30 saat beraktivitas, dengan tekanan kapiler paru rata-rata serta tekanan akhir [[Jantung|diastol]] ventrikel kiri jantung kurang dari 15 mmHg.
Nilai normal TAPr dalam kondisi istirahat adalah 14 ± 3 mmHg dengan batas normal tingginya di angka 20 mmHg.
Perubahan kriteria ini disebabkan adanya perbedaan gambaran klinis pada seseorang dengan TAPr antara 20-25 mmHg dari berbagai hasil laporan kasus di seluruh dunia.
Ada yang sudah merasakan sesak napas, tetapi ada juga yang masih dalam kondisi sehat tanpa keluhan apa pun.
Peningkatan tekanan arteri pulmonalis pada penderita hipertensi paru terjadi karena penyempitan pembuluh darah dari jantung yang menuju ke paru-paru sehingga darah sulit untuk lewat.
Sebagai akibatnya, tekanan di dalam arteri pulmonalis akan meningkat.
Dalam waktu yang lama, hal ini akan menyebabkan pembesaran jantung sebelah kanan.
Beban kerja yang berlebih dan pembesaran jantung kanan akan menyebabkan berkurangnya kemampuan jantung kanan untuk memompa darah ke paru-paru.
Kateterisasi jantung kanan untuk mengetahui nilai TAPr dilakukan dengan cara memasukkan [[kateter]] yang terhubung dengan monitor untuk memandu dan mengukur tekanan di dalam pembuluh darah.
Kateter masuk melalui [[vena femoralis]] yang terletak di daerah selangkangan dan menyusur ke arah atas menuju sisi kanan jantung.
== Gejala dan tanda ==
Baris 64 ⟶ 84:
=== Gejala ===
Gejala utama hipertensi paru adalah sesak napas.<ref name=":19">{{Cite web|url=https://www.blf.org.uk/support-for-you/pulmonary-hypertension/what-is-it|title=What is pulmonary hypertension?|last=|first=|date=8 Oktober 2015|website=British Lung Foundation|language=|access-date=19 Februari 2020}}</ref><ref name=":1">{{Cite web|url=https://www.symptoma.com/en/info/pulmonary-hypertension|title=Pulmonary Hypertension (PH): Symptoms, Diagnosis and Treatment - Symptoma®|last=|first=|date=|website=www.symptoma.com|language=|access-date=19 Februari 2020}}</ref><ref name=":4">{{Cite web|url=https://rarediseases.org/rare-diseases/pulmonary-arterial-hypertension/|title=Pulmonary Arterial Hypertension|last=|first=|date=|website=NORD (National Organization for Rare Disorders)|language=|access-date=19 Februari 2020}}</ref><ref name=":5">{{Cite journal|last=Nauser|first=Trenton D.|last2=Stites|first2=Steven W.|date=1 Mei 2001|year=|title=Diagnosis and Treatment of Pulmonary Hypertension|url=https://www.aafp.org/afp/2001/0501/p1789.html|journal=American Family Physician|language=|volume=63|issue=9|pages=1789|doi=|issn=0002-838X}}</ref><ref name=":16">{{Cite journal|last=Blaise|first=Gilbert|last2=Langleben|first2=David|last3=Hubert|first3=Bernard|date=1 Desember 2003|year=|title=Pulmonary Arterial HypertensionPathophysiology and Anesthetic Approach|url=https://anesthesiology.pubs.asahq.org/article.aspx?articleid=1943029|journal=Anesthesiology: The Journal of the American Society of Anesthesiologists|language=|volume=99|issue=6|pages=1415–1432|doi=|issn=0003-3022}}</ref><ref name=":25">{{Cite web|url=http://www.clevelandclinicmeded.com/medicalpubs/diseasemanagement/pulmonary/pulmonary-arterial-hypertension/|title=Pulmonary Arterial Hypertension|last=|first=|date=|website=www.clevelandclinicmeded.com|access-date=19 Februari 2020}}</ref><ref name=":21">{{Cite web|url=https://www.merckmanuals.com/professional/pulmonary-disorders/pulmonary-hypertension/pulmonary-hypertension|title=Pulmonary Hypertension - Pulmonary Disorders|last=|first=|date=|website=Merck Manuals Professional Edition|language=|access-date=20 Februari 2020}}</ref><ref name=":23" /><ref name=":29" /><ref name=":26">{{Cite web|url=https://www.halodoc.com/kesehatan/hipertensi-pulmonal|title=Hipertensi Pulmonal - Pengertian, Gejala, Penyebab, Faktor Risiko, Diagnosis, Pencegahan, Pengobatan, Kapan Harus ke Dokter {{!}} Halodoc.com|last=|first=|date=|website=|access-date=22 Februari 2020}}</ref> Napas penderita hipertensi paru menjadi lebih cepat dan pendek. Untuk kebutuhan oksigen yang sama, dibutuhkan tarikan napas yang lebih banyak dan cepat agar bisa mengakomodasi kebutuhan normal. Hal ini dipicu oleh aliran darah yang tersumbat yang menyebabkan transportasi dan pertukaran oksigen terganggu sehingga oksigen yang beredar dalam pembuluh darah pun tidak maksimal.<ref name=":1" /><ref name=":28">{{Cite web|url=https://phassociation.org/patients/aboutph/|title=About Pulmonary Hypertension (PH)|last=|first=|date=|website=Pulmonary Hypertension Association|language=|access-date=20 Februari 2020}}</ref><ref name=":24">{{Cite web|url=https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/hipertensi-tekanan-darah-tinggi/berbagai-gejala-hipertensi-pulmonal/|title=Hipertensi Pulmonal dan Segenap Gejalanya yang Harus Anda Tahu|last=Savitri|first=Tania|date=1969-12-31|website=Hello Sehat|language=id-ID|access-date=22 Februari 2020}}</ref><ref name=":30">{{Cite web|url=https://medlineplus.gov/pulmonaryhypertension.html|title=Pulmonary Hypertension|last=|first=|date=|website=medlineplus.gov|access-date=22 Februari 2020}}</ref><ref name=":27">{{Cite web|url=https://www.nhs.uk/conditions/pulmonary-hypertension/|title=Pulmonary hypertension|last=|first=|date=23 Oktober 2017|website=National Health Service UK nhs.uk|language=|access-date=22 Februari 2020}}</ref> Penderita hipertensi paru juga mudah lelah saat beraktivitas. Aktivitas apa pun memerlukan oksigen sebagai sumber energi dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan saat sedang istirahat. Jumlah oksigen yang terganggu akibat sumbatan arteri pulmonalis menyebabkan otot-otot pernapasan bekerja lebih banyak sehingga mudah terasa lelah.<ref name=":19" /><ref name=":1" /><ref name=":3">{{Cite web|url=http://utswmed.org/conditions-treatments/pulmonary-hypertension/|title=Pulmonary Hypertension {{!}} Condition {{!}} UT Southwestern Medical Center|last=|first=|date=|website=utswmed.org|language=|access-date=19 Februari 2020}}</ref><ref name=":21" /><ref name=":29" /><ref name=":24" /><ref name=":30" />
Beberapa orang akan merasakan pusing,<ref name=":19" /><ref name=":3" /><ref name=":4" /><ref name=":24" /> mengeluh nyeri dada yang timbul akibat peningkatan tekanan di jantung dan arteri pulmonalis,<ref name=":19" /><ref name=":1" /><ref name=":3" /><ref name=":16" /><ref name=":25" /><ref name=":21" /><ref name=":23" /><ref name=":28" /> serta mengalami [[prasinkop]] atau perasaan seperti akan pingsan; ini adalah fase lanjut dari kurangnya oksigen ke kepala.<ref name=":16" /><ref name=":25" /><ref name=":21" /><ref name=":28" /> Suara serak akibat penekanan saraf di daerah leher ([[saraf laring rekuren]]) juga dikeluhkan meskipun jarang terjadi.<ref name=":1" /><ref name=":4" /><ref name=":21" /> Batuk terus-menerus yang membuat penderita terjaga sepanjang malam kemungkinan merupakan tanda gagal jantung.<ref name=":1" /><ref name=":4" />
Baris 85 ⟶ 105:
== Penyebab dan klasifikasi ==
Hipertensi paru dapat disebabkan oleh berbagai hal. Maka dari itu, [[Organisasi Kesehatan Dunia]] (WHO) membuat sistem klasifikasi hipertensi paru yang didasarkan pada penyebabnya. Klasifikasi WHO ini pertama kali dibuat pada tahun 1973 di [[Jenewa]], [[Swiss]], saat Simposium Hipertensi Paru WHO yang pertama.<ref name=":2">{{Cite web|url=https://pulmonaryhypertensionnews.com/pulmonary-hypertension-who-classification/|title=Pulmonary Hypertension WHO Classification|last=Silva|first=Patricia|date=21 Oktober 2015|website=Pulmonary Hypertension News|language=en-US|access-date=21 Februari 2020}}</ref> Sistem klasifikasi ini berturut-turut mengalami revisi. Revisi kedua dikeluarkan tahun 1998,<ref name=":9">{{Cite web|url=https://web.archive.org/web/20020408173726/http://www.who.int/ncd/cvd/pph.html|title=Primary Pulmonary Hypertension|last=|first=|date=8 April 2002|editor-last=Rich|editor-first=Stuart|website=web.archive.org|access-date=21 Februari 2020}}</ref> yang ketiga tahun 2003,<ref name=":12">{{Cite journal|last=Simonneau|first=Gerald|last2=Galiè|first2=Nazzareno|last3=Rubin|first3=Lewis J|last4=Langleben|first4=David|last5=Seeger|first5=Werner|last6=Domenighetti|first6=Guido|last7=Gibbs|first7=Simon|last8=Lebrec|first8=Didier|last9=Speich|first9=Rudolf|date=16 Juni 2004|year=|title=Clinical classification of pulmonary hypertension|url=http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0735109704004759|journal=Journal of the American College of Cardiology|language=en|volume=43|issue=12, Supplement|pages=S5–S12|doi=10.1016/j.jacc.2004.02.037|issn=0735-1097}}</ref> yang keempat tahun 2008,<ref>{{Cite journal|last=Simonneau|first=Gérald|last2=Robbins|first2=Ivan M.|last3=Beghetti|first3=Maurice|last4=Channick|first4=Richard N.|last5=Delcroix|first5=Marion|last6=Denton|first6=Christopher P.|last7=Elliott|first7=C. Gregory|last8=Gaine|first8=Sean P.|last9=Gladwin|first9=Mark T.|date=30 Juni 2009|year=|title=Updated Clinical Classification of Pulmonary Hypertension|url=http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0735109709012169|journal=Journal of the American College of Cardiology|series=Proceedings of the 4th World Symposium on Pulmonary Hypertension|language=en|volume=54|issue=1, Supplement|pages=S43–S54|doi=10.1016/j.jacc.2009.04.012|issn=0735-1097}}</ref> yang kelima tahun 2013,<ref>{{Cite journal|last=Simonneau|first=Gerald|last2=Gatzoulis|first2=Michael A.|last3=Adatia|first3=Ian|last4=Celermajer|first4=David|last5=Denton|first5=Chris|last6=Ghofrani|first6=Ardeschir|last7=Gomez Sanchez|first7=Miguel Angel|last8=Krishna Kumar|first8=R.|last9=Landzberg|first9=Michael|date=24 Desember 2013|year=|title=Updated Clinical Classification of Pulmonary Hypertension|url=http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0735109713058725|journal=Journal of the American College of Cardiology|series=Updates in Pulmonary Hypertension|language=en|volume=62|issue=25, Supplement|pages=D34–D41|doi=10.1016/j.jacc.2013.10.029|issn=0735-1097}}</ref> dan yang keenam tahun 2018.<ref name=":22">{{Cite journal|last=Simonneau|first=Gérald|last2=Montani|first2=David|last3=Celermajer|first3=David S.|last4=Denton|first4=Christopher P.|last5=Gatzoulis|first5=Michael A.|last6=Krowka|first6=Michael|last7=Williams|first7=Paul G.|last8=Souza|first8=Rogerio|date=1 Januari 2019|year=|title=Haemodynamic definitions and updated clinical classification of pulmonary hypertension|url=https://erj.ersjournals.com/content/53/1/1801913|journal=European Respiratory Journal|language=|volume=53|issue=1|pages=|doi=10.1183/13993003.01913-2018|issn=0903-1936|pmid=30545968}}</ref><ref name=":18">{{Cite journal|last=Frost|first=Adaani|last2=Badesch|first2=David|last3=Gibbs|first3=J. Simon R.|last4=Gopalan|first4=Deepa|last5=Khanna|first5=Dinesh|last6=Manes|first6=Alessandra|last7=Oudiz|first7=Ronald|last8=Satoh|first8=Toru|last9=Torres|first9=Fernando|date=1 Januari 2019|year=|title=Diagnosis of pulmonary hypertension|url=https://erj.ersjournals.com/content/53/1/1801904|journal=European Respiratory Journal|language=en|volume=53|issue=1|pages=|doi=10.1183/13993003.01904-2018|issn=0903-1936|pmid=30545972}}</ref><ref name=":17">{{Cite journal|last=Sahay|first=Sandeep|date=27 September 2019|year=|title=Evaluation and classification of pulmonary arterial hypertension|url=http://jtd.amegroups.com/article/view/31939|journal=Journal of Thoracic Disease|language=|volume=1|issue=1|pages=S1789–S1799|doi=|issn=2077-6624}}</ref>
Pada awalnya penyakit ini dibagi atas dua kategori, yaitu hipertensi paru primer jika penyebabnya diketahui dan hipertensi paru sekunder bila penyebabnya tidak diketahui. Namun, dengan perkembangan teknologi kedokteran dalam hal [[pencitraan medis]], pemahaman mekanisme patofisiologi, dan teknologi [[penanda molekuler]], diketahui ada beberapa keadaan pada hipertensi paru primer yang ditemukan pada hipertensi paru sekunder. Hal ini menyebabkan klasifikasi terbaru yang dibuat WHO tidak lagi didasarkan pada penyakit yang berhubungan dengan hipertensi paru, tetapi berdasarkan mekanisme terjadinya.<ref name=":7">{{Cite journal|last=Farber|first=Harrison W.|last2=Loscalzo|first2=Joseph|year=2004|title=Mechanisms of Disease Pulmonary Arterial Hypertension|url=https://www.researchgate.net/publication/8233599|journal=New England Journal of Medicine|volume=|issue=351 (16)|pages=1655-65|doi=10.1056/NEJMra035488}}</ref><ref name=":0">{{Cite journal|last=Foshat|first=Michelle|last2=Boroumand|first2=Nahal|date=Mei 2017|year=|title=The Evolving Classification of Pulmonary Hypertension|url=https://www.archivesofpathology.org/doi/10.5858/arpa.2016-0035-RA?url_ver=Z39.88-2003&rfr_id=ori:rid:crossref.org&rfr_dat=cr_pub=pubmed|journal=Archives of Pathology & Laboratory Medicine|language=|volume=141|issue=5|pages=696–703|doi=10.5858/arpa.2016-0035-ra|issn=0003-9985}}</ref>
Klasifikasi hipertensi paru menurut WHO pada tahun 2018:<ref name=":222">{{Cite journal|last=Simonneau|first=Gérald|last2=Montani|first2=David|last3=Celermajer|first3=David S.|last4=Denton|first4=Christopher P.|last5=Gatzoulis|first5=Michael A.|last6=Krowka|first6=Michael|last7=Williams|first7=Paul G.|last8=Souza|first8=Rogerio|date=1 Januari 2019|year=|title=Haemodynamic definitions and updated clinical classification of pulmonary hypertension|url=https://erj.ersjournals.com/content/53/1/1801913|journal=European Respiratory Journal|language=en|volume=53|issue=1|pages=|doi=10.1183/13993003.01913-2018|issn=0903-1936|pmid=30545968}}</ref>
Baris 136 ⟶ 156:
* Penyakit jantung bawaan kompleks{{efn|Grup ini meliputi hipertensi pulmonal segmental (kelainan arteri pulmonalis yang berasal dari duktus arteriosus, arteri pulmonalis yang tidak terbentuk atau [[Patent ductus arteriosus|''patent ductus arteriosus'']], [[atresia pulmonal]] dengan defek septum ventrikel dan kolateral mayor antara aorta dengan arteri pulmonal, [[hemitrunkus]], dan kelainan lainnya), hipertensi paru karena kelainan ventrikel tunggal (yang sudah dan belum dioperasi), serta [[sindrom Scimitar]].<ref>{{Cite journal|last=Rosenzweig|first=Erika B.|last2=Abman|first2=Steven H.|last3=Adatia|first3=Ian|last4=Beghetti|first4=Maurice|last5=Bonnet|first5=Damien|last6=Haworth|first6=Sheila|last7=Ivy|first7=D. Dunbar|last8=Berger|first8=Rolf M. F.|date=2019-01-01|title=Paediatric pulmonary arterial hypertension: updates on definition, classification, diagnostics and management|url=https://erj.ersjournals.com/content/53/1/1801916|journal=European Respiratory Journal|language=en|volume=53|issue=1|doi=10.1183/13993003.01916-2018|issn=0903-1936|pmid=30545978}}</ref>}}
Selain klasifikasi WHO tersebut, beberapa [[gen]] juga diketahui bertanggung jawab menyebabkan hipertensi paru, yaitu ''[[BMPR2|bone morphogenic protein receptor type 2]]'' (BMPR2), ''[[BMPR1B2|bone morphogenic protein receptor type1B2]]'' (BMPR1B2), ''[[SMAD9|mothers against decapentaplegic homolog 9]]'' (SMAD9), ''[[caveolin 1]]'' (CAV1), ''[[KCNK3|potassium channel subfamily K member 3]]'' (KCNK3), dan ''[[EIF2AK4|eukaryotic translation initiation factor 2 alpha kinase 4]]'' (EIF2AK4).<ref name=":39" /><ref name=":10">{{Cite web|url=https://www.medicinenet.com/pulmonary_hypertension/article.htm|title=Pulmonary Hypertension Symptoms, Classes, Medications & Life-Expectancy|last=|first=|date=|website=MedicineNet|language=|access-date=19 Februari 2020}}</ref><ref name=":21" /><ref name=":41">{{Cite web|url=https://www.alomedika.com/penyakit/kardiologi/hipertensi-pulmonal/etiologi|title=Etiologi Hipertensi Pulmonal|last=Chandra|first=Alexandra Francesca|date=25 September 2019|website=Alomedika|access-date=23 Februari 2020}}</ref>
Ada beberapa hal yang menjadi faktor risiko untuk terjadinya hipertensi paru selain penyakit yang disebutkan dalam klasifikasi WHO yaitu jenis kelamin, kehamilan, tinggal di tempat ketinggian, serta kondisi medis yaitu apnea tidur dan penyakit sel sabit.<ref name=":3" /><ref name=":39" />
Baris 193 ⟶ 213:
=== Elektrokardiografi ===
[[Berkas:E197 (CardioNetworks ECGpedia).jpg|jmpl|EKG dengan deviasi aksis kanan]]
Pemeriksaan [[Elektrokardiogram|EKG]] dilakukan untuk menilai kelainan impuls listrik di jantung. Dari pemeriksaan ini kemungkinan akan didapatkan gambaran hipertrofi ventrikel kanan yaitu deviasi aksis kanan, R > S di V1 dan gelombang R prekordial yang tinggi, blok berkas cabang kanan inkomplet (''incomplete'' ''RBBB'') dan kelainan irama jantung. Tidak jarang juga hasil EKG memberikan hasil normal untuk seseorang yang positif menderita hipertensi paru.<ref name=":1" /><ref name=":5" /><ref name=":48">{{Cite web|url=https://phassociation.org/patients/diagnosis/|title=Diagnosis|last=|first=|date=|website=Pulmonary Hypertension Association|language=|access-date=23 Februari 2020}}</ref><ref name=":18" /><ref name=":44" /><ref name=":49">{{Cite journal|last=Charalampopoulos|first=Athanasios|last2=Lewis|first2=Robert|last3=Hickey|first3=Peter|last4=Durrington|first4=Charlotte|last5=Elliot|first5=Charlie|last6=Condliffe|first6=Robin|last7=Sabroe|first7=Ian|last8=Kiely|first8=David G.|date=6 Juni 2018|year=|title=Pathophysiology and Diagnosis of Pulmonary Hypertension Due to Left Heart Disease|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5997828/|journal=Frontiers in Medicine|volume=5|issue=|pages=|doi=10.3389/fmed.2018.00174|issn=2296-858X|pmc=5997828|pmid=29928642}}</ref>
=== Foto toraks ===
|