Gebang (naskah): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Naskah Nusantara menggunakan HotCat
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
 
== Tipologi ==
[[Berkas:Kunjarakarna_LOr_2266.jpg|pra=https://wiki-indonesia.club/wiki/Berkas:Kunjarakarna_LOr_2266.jpg|jmpl|512x512px|Naskah [[Kuñjarakarna]] yang disimpan di Universitas Leiden sebagai naskah Orientalis 2266, halaman 1 verso.]]
Naskah-naskah gebang memiliki karakterisitik hampir serupa dengan lontar, namun beberapa perbedaan bisa diamati dengan lebih seksama. Daun yang digunakan lebih tipis, lebihlebar dan lebih mengkilap. Setiap lempit memiliki tiga lubang, di mana lubang yang berada di tengah memiliki ukurang lebih besar dari dua lubang di bagian samping. Warnanya coklat tua hingga coklat muda dengan tekstur daun memiliki kerutan-kerutan tipis membujur (horizontal). Bundelan naskah disatukan dengan seutas tali yang dimasukkan ke lubang bagian tengah. Beberapa naskah memiliki kotak kayu pelindung (kropak), berwarna coklat kemerahan atau hitam.<ref>{{Cite journal|last=Gunawan|first=Aditia|date=2015-01-01|title=Nipah or Gebang?: A Philological and Codicological Study Based on Sources from West Java|url=https://brill.com/view/journals/bki/171/2-3/article-p249_4.xml|journal=Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde / Journal of the Humanities and Social Sciences of Southeast Asia|language=en|volume=171|issue=2-3|pages=249–280|doi=10.1163/22134379-17101004|issn=0006-2294}}</ref>
 
Aksara yang dituliskan pada daun gebang menggunakan tinta hitam organik dengan sejenis alat tulis "kalam" yang diperkirakan oleh K.F. Holle terbuat dari ''harupat'' (dari bahasa Sunda, yang berarti 'lidi ijuk pohon aren').<ref name=":0" /> Model aksaranya telah dibahas oleh beberapa paleograf maupun filolog, antara lain Casparis menyebutnya sebagai [[Aksara Buda|aksara Buda atau Gunung]]. Nama tersebut kemudian diikuti oleh Willem Van Der Molen dalam disertasinya ketika membahas salah satu naskah ''Kunjarakarna'' berbahan gebang koleksi Perpustakaan Leiden, Belanda.<ref name=":2" /> Penamaan jenis aksara ini tampaknya belum memuaskan bagi Andrea Acri yang memberi sebutan lain, yaitu "Aksara Jawa Kuno Barat", dalam disertasinya yang membahas naskah gebang ''Dharma Patanjala'' berbahasa Jawa Kuno koleksi Perpustakaan Berlin, Jerman.<ref name=":1" />
[[Berkas:Old_Sundanese_gebang_manuscript_Sanghyang_Raga_Dewata.jpg|pra=https://wiki-indonesia.club/wiki/Berkas:Old_Sundanese_gebang_manuscript_Sanghyang_Raga_Dewata.jpg|al=Aksara Buda pada naskah Gebang Sunda Kuno|jmpl|500x500px|Naskah gebang Sunda Kuno ''Sanghyang Raga Dewata'' koleksi Museum Sribaduga, Bandung.]]<!--
<!--
==Identifikasi==