AdaJohn seorangCleland yangmemberi menanggapiulasan pertama kalinya terhadap novel ''Amelia'' untuk pertama kali, yaitu John Cleland. Padapada Desember 1751, dalam ulasannya di ''Monthly Review,.'' Cleland menganggap bahwa karya tersebut sebagai pukulan paling berani yang belum pernah dicobaada dalam dunia kepenulisan. Fielding mengambil peran utama pada awal titik saat semua pendahulunya telah kehilangan tokoh sebagai modal mereka. Selain itu, ada ulasan novel yang tertulis pada Majalah London menyatakan bahwa di dalam novel ''Amelia'' terlalu banyak unsur anakronisme. Karya novel ''Amelia'' ini termasuk dalam karya pribadi. Pada saat itu, karya-karya pribadi para penulis di London menjadi sasaran "perang kertas" antara para penulis di London, salah satunya novel ''Amelia'' karya Henry Fielding.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/20490252|title=Henry Fielding : a life|last=Battestin, Martin C.|date=1989|publisher=Routledge|others=Battestin, Ruthe R.|isbn=0-415-01438-7|location=London|oclc=20490252}}</ref> Dalam artikel yang diterbitkan oleh ''Jurnal Covent-Garden'' pada 11 Januari 1752, Fielding memberikan tanggapannya dengan cepat dalam sebuah artikel. Fielding menyatakan bahwa seorang ahli bedah terkenal yang menyembuhkan Amelia Booth dari kecelakaan yang menyebabkan hidungnya terluka sedemikian rupa sehingga dia memiliki bekas luka yang masih membekas. Dalam hal tersebut, pengarang melupakan hal penting untuk memberitahukan kepada pembacanya mengenai tindakan orang yang ingin memfitnah dan melaporkan bahwa Amelia Booth tidak memiliki hidung karena kecelakaan yang menimpanya. Selain itu, ada seorang yang menulis satire tentang Amelia di Jurnal Drury-Lane, yaitu Bonnell Thornton. Satire yang ditulis oleh Thornton dipublikasikan dalam Jurnal Drury-Lane untuk pertama kalinya pada 16 Januari 1752. Tobias Smolle juga ikut serta untuk menanggapi terbitnya novel ''Amelia.'' Smollet membuat pamflet secara anonim pada 15 Januari 1752. Pamflet tersebut dibuat untuk memuji novel yang ditulis oleh Fielding. Seorang penulis asal Inggris yang menjadi musuh Fielding, yaitu [[Samuel Richardson]] memberi pernyataan bahwa novel yang ditulis oleh Fielding tersebut telah mati dan telah diterbtikan 40 tahun silam. Saat memberi pernyataan tersebut, Richardson mengaku bahwa dirinya belum pernah membaca novel Amelia. Akan tetapi, beberapa tahun kemudian ada seseorang yang berpendapat bahwa Amelia merupakan kelanjutan dari Tom Jones. Seseorang tersebut adalah Walter Scott, seorang novelis sejarah dan sejarawan. Dalam beberapa tahun terakhir, para kritikus novel telah memeriksa ulang aspek-aspek yang terdapat dalam novel yang sebelumnya diabaikan, seperti gambar-gambar Virgilian dalam novel ''Amelia.'' Seorang kritikus bernama Ronald Paulson menyatakan bahwa dalam novel ''Amelia'', penulis ingin menunjukkan alur cerita mengenai perkawinan dan menghubungkannya dengan masalah-masalah publik yang ada pada masyarakat dan bangsa terbelakang.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/42072268|title=The life of Henry Fielding : a critical biography|last=Paulson, Ronald.|date=2000|publisher=Blackwell|isbn=0-631-19146-1|location=Malden, Mass.|oclc=42072268}}</ref>