Mado: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arsenrex (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Arsenrex (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 16:
 
== Pembentukan ==
Demi mempertahankan kehormatan dan nama, setelah Ayah meninggal dari beberapa anak (bagi bangsawan) akan membagi atau merebut sebagain desa dan penduduk dari klan atau [[Öri]] warisan dari ayah mereka karena tidak ingin tunduk pada perintah saudara sendiri. Sehingga dalam satu [[öri]] atau [[Klan]] terdapat beberapa desa lagi yang kemudian terjadi pembentukan mado-mado baru sebagai tanda bahwa penduduk itu adalah keturunan dari pemimpin öri yang satutersebut.
 
Tidak heran jika marga yang awal dan tua pemilik marga lebih sedikit dari marga-marga yang baru. Sebagai contoh Keturunan [[Hia]], hanya sedikit yang menggunakan mado Hia, penduduknya lebih memakai nama dari pemimpin öri atau ''[[Si'ulu]]'' (pemimpin suatu desa) mereka.
 
Mado juga sangat berperan penting dikalangan masyarakat, konon bagi warga pendatang yang belum punya mado akan dianggap sebagai suatu yang kurang dihargai dan dikucilkan dalam hal adat-istiadat pada suatu desa. Sedangkan sekarang cara-cara seperti itu sudah mulai ditinggalkan masyarakat karena tuntunan agama dan rasa kepedulian terhadap sesama karena penduduk sudah berpendidikan. Untuk mengantisipasi hal tersebut seringlah terjadi adopsi mado dikarenakan faktor berikut:
*Beliau adalah pendatang, bukan penduduk asli dikampung atau öri tersebut.
*Beliau merupakan keturunan dari <u>[[pernikahan silang]]</u>, misalnya ayahnya si A adalah suku lain yang bukan patrilineal dan ibunya orang nias. Maka kemungkinan anak akan mengadopsi mado ibunya jika berada ditengah-tengah masyarakat. Inilah yang sering terjadi terhadap orang-orang [[china]] [[tiongkok]] yang tinggal di Nias dengan meng[[adopsi]] mado ibunya sendiri.
 
Selain kedua hal yang disebut diatas, penyebab pembentukan mado dapat dilakukan secara massal oleh ''Si'ulu'' (kepala kampung) ataupun ''Tuhenöri'' (kepala öri/negeri) dalam wilayahnya, dimana baik yang sudah punya mado maupun belum punya akan dibuat mengikuti mado dari kepala negeri itu sendiri, misalnya kampung Siwalawa pernah melakukan adopsi mado secara massal menjadi mado ''[[Sarumaha]]''. {{butuh rujukan}}
 
Mado sering dipakai untuk kebanggaan masing-masing kelompok ke kelompok lain, Misalnya jika pemimpin klan A adalah seorang yang adil, tangguh dan pemberani dalam perang, penduduk yang menggunakan mado dari namanya akan bangga bahkan sampai dibuat [[Hoho]] khusus untuk meriwayatkan cerita hidupnya secara turun-temurun.