Anak Krakatau: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 68:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het eiland Anak Krakatau gevormd na de eruptie van de Krakatau TMnr 10004045.jpg|jmpl|280px|Anak Krakatau (Mei 1929)]]
Seusai [[Letusan Krakatau 1883|letusan kataklismik
Tanpa ada tanda-tanda sebelumnya, pada awal tahun [[1927]] mulai tampak aktivitas vulkanik di titik di antara bekas puncak [[Gunung Perbuwatan]] dan [[Gunung Danan]], dengan munculnya kepulan asap disertai letusan-letusan kecil. Usia daratan yang sempat muncul hanya seminggu, karena kemudian diruntuhkan kembali oleh gelombang laut. Beberapa bulan kemudian aktivitas vulkanik dimulai lagi hingga membentuk daratan<!-- hingga ketinggian [[200]] m --><ref name=winchester>Winchester, S. 2005. Krakatoa. The Day The World Exploded 27 August 1883. Penguin Books.</ref>. Karena hujan dan gelombang, daratan ini kembali runtuh di bawah permukaan air laut kembali setelah aktivitas vulkaniknya terhenti. Proses ini berlangsung terus selama sekitar tiga tahun. Baru sejak [[11 Agustus]] [[1930]] pulau ini tidak pernah lagi runtuh dan terus-menerus mengalami letusan-letusan<ref name=pbs>PBS. [https://www.pbs.org/wildindonesia/island/index.html The Wild Indonesia. The birth of an island]. Online book PBS. Diakses 27 Desember 2018.</ref>. Pada tahun [[1935]], pulau ini berbentuk hampir bundar dengan diameter sekitar 1200 m, ketinggian 63 m; pada tahun [[1940]] tingginya sudah 125 m. Pada tahun [[1955]] pulau ini tercatat ketinggiannya menjadi 155 m dari permukaan laut. Pada tahun [[1959]] gunung meletus kembali dan mengeluarkan asap hitam tebal sampai setinggi 600 m.
|