Suara Kirana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Moentatoz (bicara | kontrib)
Moentatoz (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 32:
Oleh sebab itu, kesepakatan [[Mahkamah Agung Republik Indonesia|Mahkamah Agung]] dan [[DPR]] yang membatasi usia pernikahan menjadi minimal 19 tahun baik bagi laki-laki maupun perempuan dalam UU No. 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas UU 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan menjadi momentum yang tepat bagi Plan untuk terjun bersama pemerintah menjalankan misi edukasi untuk menekan perkawinan usia dini yang marak terjadi<ref name=":0">{{Cite web|url=https://seleb.tempo.co/read/1340730/suara-kirana-film-pendek-bertema-stop-perkawinan-anak|title=Suara Kirana, Film Pendek Bertema Stop Perkawinan Anak|last=Nurhayati|first=Nunuy|date=2020-05-10|website=Tempo|language=en|access-date=2020-06-24}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.thejakartapost.com/life/2020/05/13/short-film-on-child-marriage-prevention-launched-on-youtube.html|title=Short film on child marriage prevention launched on YouTube|last=Post|first=The Jakarta|website=The Jakarta Post|language=en|access-date=2020-06-24}}</ref>.
 
Film kemudian dirilis pada Mei 2020. Diunggah melalui akun Youtube Plan Indonesia Official Channel, film ini dapat secara bebas ditonton umum, menurut Plan film Suara Kirana sangat penting untuk membuka ruang diskusi bagi remaja terkait isu perkawinan anak, misalnya soal keputusan menikah di usia anak dan dampak buruknya terutama bagi anak perempuan karena akan melanggengkan kemiskinan<ref name=":1">{{Cite web|url=https://plan-international.or.id/plan-indonesia-produksi-film-stop-perkawinan-anak/|title=Plan International Indonesia Produksi Film Stop Perkawinan Anak – Yayasan Plan International Indonesia|language=id-ID|access-date=2020-06-24}}</ref>.
 
== Plot ==