Wayang sadat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 24:
Dalam ayat di atas digunakan kata salawat. Ucapan salawat itu berasal dari Allah SWT dan malaikatnya. Orang-orang beriman dianjurkan untuk bersalawat kepada Nabi. Ucapan salawat dari malaikat berarti permohonan ampun untuk Nabi Muhammad SAW walaupun Nabi SAW terbebas dari dosa-dosa. Demikian juga orang-orang yang beriman mengucapkan salawat untuk Nabi sebagai penghormatan kepada Nabi.<ref>{{Cite book|title=Dakwah Islam dalam Wayang Sadat Lakon Ki Ageng Pengging|last=Murtana|first=I Nyoman|date=2011|publisher=ISI Press|isbn=978-602-8755-33-7|location=Surakarta|pages=67|url-status=live}}</ref>
*Iman Kepada Hari Akhir
Manusia beragama tidak akan takut terhadap kematian. Mereka menyebutnya sebagai hari akhir dan percaya bahwa sebagai makhluk hidup perlu mengingat akan akhirat, karena pada hakikatnya semua makhluk hidup akan mengalami mati. Setiap pementasan Wayang Sadat lakon Ki Ageng Penging diselipkan juga refleksi tentang akhirat. Hal ini terlihat pada dialog lakon Ki Ageng Pengging dengan Mengkreng, yang berbunyi sebagai berikut:<ref>{{Cite journal|last=Ashari|first=Hasan|last2=Joebagio|first2=Hermanu|last3=Pelu|first3=Musa|year=2019|title=Refleksi Ketauhidan Dalam Wayang Sadat Lakon Ki Ageng Pengging|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbyogyakarta/jurnal-jantra-volume-14-nomor-2-desember-2019/|journal=Jantra|volume=14|issue=2|pages=135|doi=}}</ref>
Mengkreng: ''O anu, menika piwulang ingkang kula tampi menika dhasaripun Surat Ibrahim ayat kawanlikur kalian selangkung''.
|