[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De Ratoe Kedaton de hoofdvrouw van Hamengkoe Boewono V van Djogjakarta TMnr 60009408.jpg|200px|jmpl|ka|Potret GKR Ratu Kedhaton, permaisuri [[Sultan Hamengkubuwana V]] dan juga ibunda dari GRM Timur Muhammad, tahun 1865]]
Timur Muhammad atau Gusti Raden Mas Timur Muhammad yang setelah dewasa kemudian bergelar Kanjeng Pangeran Haryo Suryaning Alaga lahir setelah 13 hari kematian ayahandanya [[Sultan Hamengkubuwana V]]. Timur Muhammad sejatinya adalah pewaris takhta [[Kesultanan Yogyakarta]], tetapinamun karena kelahiranyaia lahir setelah kematian ayahandanya itulah menjadi penyebabayahnya, ia kehilangan hak takhta atas kesultanan Yogyakarta. Permaisuri Sultan Hamengkubuwana V, GKR Ratu Kedaton berusaha meminta hak takhta raja atas putranya itu tetapi Gusti Raden Mas Mustojo adik [[Hamengkubuwana V]] (kelak naik takhta bergelar [[Hamengkubuwana VI]]) menolak klaim takhta GKR Ratu Kedaton untuk putranya, GRM Mustojo bersikukuh bahwa seorang putra mahkota yang lahir setelah raja meninggal menurut adat Jawa tidak berhak atas takhta.<ref name="timur"/><ref>{{Cite web|url=https://kratonjogja.id/raja-raja/7/sri-sultan-hamengku-buwono-vi|title=Raja Raja {{!}} Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat - Kraton Jogja|website=kratonjogja.id||access-date=2018-07-23}}</ref> Akhirnya GRM Mustojo yang naik tahta menggantikan abangnyakakaknya Hamengkubuwana V dengan kesepakatan jika GRM Timur Muhammad nanti sudah dewasa akan naik takhta menggantikannya.