{{further|Orang Eropa di Tiongkok pada Abad Pertengahan}}
Pada tahun [[1580]] Ricci tiba di [[Makau]] dan segera belajar bahasa dan tulisan CinaTionghoa.<ref name="Sunquist"/> Dalam waktu 3 bulan, Ricci sudah berhasil menguasai bahasa Tionghoa.<ref name="Wahana">Wahana Wegig, ''Pewartaan Iman Kontekstual.'' Yogyakarta: Kanisius, 2001. Hal 37-38. ISBN 979-672-729-3.</ref> Pada tahun [[1583]], [[Ricci]] dan [[Michele Ruggeri]] memperoleh izin dari penguasa Cina untuk masuk ke Provinsi [[Guangdong]] dan [[Guangxi]].<ref name="Sunquist"/> Ricci pun diberi izin tinggal di Kota [[Zhaoqing]] yang terletak hanya beberapa mil dari [[Guangdong]].<ref name="Sunquist"/> Ricci dan [[Michele Ruggeri]] berpakaian abu-abu, sama seperti para biarawan Budhis.<ref name="Sunquist"/><ref name="Stephen"/> Ricci mengubah namanya menjadi Li Ma Dou.<ref name="Stephen"/> Tindakkan Ricci yang mau beradaptasi terhadap budaya setempat, membuat orang-orang Tiongkok bersimpati pada Ricci.<ref name="Sunquist"/> Ricci menemui Kaisar Wan Li.<ref name="Stephen"/> Ia mengatakan kepada Kaisar [[Wan Li]] bahwa ia datang ke Tiongkok untuk mempelajari kekayaan dari peradaban Cina sambil membawa upeti.<ref name="Stephen">{{en}} Neil,Stephen. ''A History of Christian Missions.'' Australia: Penguin Books. 1964. Hal 162-163.</ref>
[[Berkas:Matteo Ricci Far East 1602 Larger.jpg|jmpl|kiri|180px|Peta Timur Jauh yang dibuat oleh Matteo Ricci tahun 1602]]