Iskandar Muda dari Aceh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
wikipedia bukan wikiquote
Baris 123:
 
Pada masa itu, Kerajaan Aceh merupakan satu-satunya kerajaan Melayu yang memiliki Balee Ceureumeen atau Aula Kaca di dalam Istananya. Menurut Utusan Prancis tersebut, Istana Kesultanan Aceh luasnya tak kurang dari dua kilometer. Istana tersebut bernama Istana Dalam Darud Donya (kini Meuligoe Aceh, kediaman Gubernur). Di dalamnya meliputi Medan Khayali dan Medan Khaerani yang mampu menampung 300 ekor pasukan gajah. Sultan Iskandar Muda juga memerintahkan untuk menggali sebuah kanal yang mengaliri air bersih dari sumber mata air di Mata Ie hingga ke aliran Sungai [[Krueng Aceh]] di mana kanal tersebut melintasi istananya, sungai ini hingga sekarang masih dapat dilihat, mengalir tenang di sekitar [[Meuligoe]]. Di sanalah sultan acap kali berenang sambil menjamu tetamu-tetamunya.
 
== Kutipan ==
 
* Maté aneuk meupat jeurat, maté adat pat tamita:Artinya: mati anak ada makamnya, mati adat ke mana hendak dicari.
Ia mengucapkannya saat menjatuhkan hukuman rajam kepada anandanya [[Meurah Pupok]] yang berzina dengan isteri seorang perwira.<ref>{{Cite web|url=https://aceh.tribunnews.com/2019/08/24/kisah-meurah-pupok-dirajam-oleh-iskandar-muda|title=Kisah Meurah Pupok Dirajam oleh Iskandar Muda|website=Serambi Indonesia|language=id-ID|access-date=2020-04-29}}</ref>
 
* Adat bak Po Temeuruhoom, Hukom bak Syiah Kuala:Artinya: Adat dipelihara Sultan Iskandar Muda, sedangkan hukum di bawah pertimbangan Syiah Kuala.
 
== Referensi ==