Jawanisasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 45:
|align="center"|
<gallery mode="packed">
Berkas:DSC00253 Java Bromo Temple Indou Laotian Pasir (6226529310).jpg|Kuil Hindu [[Pura Luhur Ponten]], dekat Kawah [[Gunung Bromo|Bromo]].
Berkas:Candi Mendut 1.jpg|Wihara Mendut, biara Buddha dekat [[Candi Mendut]], [[Magelang]].
Berkas:Masjid Agung Demak.jpg|[[Masjid Agung Demak]] yang mempunyai atap meru bertingkat.
Berkas:Masjid Agung Yogyakarta.jpg|[[Masjid Gedhe Kauman]] di [[Yogyakarta]], dibangun dalam atap tradisional Jawa bertingkat.
Berkas:Ganjuran Church, exterior 01.jpg|[[Gereja Ganjuran]] di [[Bantul]], dibangun dalam arsitektur tradisional Jawa.
Berkas:Kelenteng Sam Poo Kong.jpg|[[Kelenteng Sam Poo Kong]] di [[Semarang]] yang mempunyai atap joglo.
</gallery>
|}
Baris 74:
Namun, kini di era otonomi daerah tidak relevan untuk menghubungkan program transmigrasi terhadap isu-isu Jawanisasi, karena proses migrasi juga dilakukan secara internal di Jawa, atau dalam provinsi tertentu.<ref>{{cite web|url=http://bto.depnakertrans.go.id/trans_update/artikel.php?aid=247|title=Transmigrasi Enyahkan Paradigma Jawanisasi|date=23 Desember 2005|website=Bursa Transmigrasi|publisher=Ministry of Work Force and Transmigration|language=Indonesian|access-date=6 November 2013}}</ref> Misalnya di Indonesia Timur seperti di [[Maluku]] dan Papua, sebagian besar kaum pendatang berasal dari Sulawesi ([[Bugis]]-Makassar dan [[Buton]]) dan Maluku itu sendiri, dan bukan dari Jawa. Program transmigrasi harus secara hati-hati mencermati potensi ekonomi, serta dampak sosial dan budaya di daerah tersebut. Hal ini juga didasarkan pada kenyataan bahwa provinsi yang membuka diri untuk [[pluralisme]] dan menerima pemukim antarprovinsi biasanya berkembang lebih cepat dibandingkan dengan mereka yang mengisolasi diri. Hal yang juga penting untuk dicatat, bahwa Jawa itu sendiri telah menarik kaum perantau dan pekerja dari seluruh Nusantara, maka dengan demikian demografi Jawa tidaklah homogen.
 
== Lihat jugapula ==
* [[Kebangkitan Nasional Indonesia|Indonesiasi]]
* [[Melayuisasi]]