Arian13: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hasief (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi iOS
Hasief (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi iOS
Baris 33:
==Karier Musik==
===Puppen===
Saat SMA, Arian mendirikan band bernama Maximum DeathDeaf Impact, di mana ia berperan sebagai vokalis sekaligus gitaris. Di waktu bersamaan, Arian menyalurkan minatnya terhadap musik dan seni rupa dengan menggambar logo Ratos de Parao, band hardcore asal Brazil, di tas seorang teman sekolahnya. Sehari kemudian, muncul gambar logo band lain oleh orang yang berbeda di tas tersebut. Itu membawa Arian berkenalan dengan sang penggambar, Robin Malau. <ref name=Triyono></ref>
 
Ketika Arian menjadi panitia pentas seni yang diadakan sekolahnya, Robin daftar untuk tampil bersama bandnya, PuppenSuccubus, dan Arian pun tampil dengan bandMaximum sendiriDeaf Impact. Usai acara itu, Robin menelepon Arian dan mengajaknya bergabung di Puppen.<ref name=Hai>{{cite web|url=https://hai.grid.id/read/07593129/arian-lakukan-hal-yang-lo-suka|title=Arian: Lakukan Hal yang Lo Suka!|publisher=Hai|date=15 Desember 2016|accessdate=3 Juli 2020}}</ref>
 
Pada awalnya, Puppen masih membawakan lagu band-band ''thrash metal'' dan ''hardcore'' favorit mereka seperti Prong, Sacred Reich dan Biohazard, lalu mulai menulis lagu-lagu sendiri. Dalam proses pembuatan musik Puppen, biasanya Arian punya ide drum atau kord gitar, lalu Robin mengembangkannya. Lagu pertama yang mereka buat adalah “This is Not a Puppen Song”<ref name=Alpito></ref> dan “Freedom to Defecate”.<ref name=Andrian>{{cite magazine|title=Arian 13: Vokalis Seringai & Ilustrator Jakarta, 11 April 2013|first=Lody|last=Andrian|magazine=Rock & Roll Magazine|publisher=Rock & Roll Media Publisher|date=Mei 2013|accessdate=4 Juli 2020}}</ref> Saat bergabung dengan Puppen, Arian sudah banyak menulis lirik bertema fantasi yang terinspirasi Iron Maiden. Namun setelah mendengar [[Sepultura]], Arian menjadi tergerak untuk menulis lirik bertema politik yang dinilai lebih cocok untuknya.<ref name=Hai></ref> Kesuksesan Sepultura sebagai band yang berasal dari Brazil yang sesama negara Dunia Ketiga juga menjadi inspirasi bagi Arian untuk bisa bermain musik.<ref name=Andrian></ref>
Baris 59:
 
Arian juga bertanggung jawab untuk sisi visual Seringai yang terdapat di sampul album dan ''merchandise'' mereka.<ref>{{cite web|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20180716132623-227-314489/tengkorak-merah-dalam-seperti-api-album-terbaru-seringai|title=Tengkorak Merah dalam 'Seperti Api,' Album Terbaru Seringai|first=Muhammad Andika|last=Putra|publisher=CNN Indonesia|date=16 Juli 2018|accessdate=4 Juli 2018}}</ref>
 
Di tahun 2008, Arian bahkan harus diperiksa polisi karena salah satu desain kaus Seringai yang terinspirasi lagu “Lencana” dianggap menghina polisi, sampai beberapa penonton festival musik yang memakai kaus itu disuruh melepasnya, dan staf toko yang menjual kaus tersebut pun diperiksa.<ref>{{cite web|url=https://hot.detik.com/music/d-1003787/kaos-seringai-bermasalah-dengan-hukum|title=Kaos Seringai Bermasalah dengan Hukum|publisher=detikHot|date=10 September 2008|accessdate=4 Juli 2020}}</ref>
 
===Kontribusi lain terhadap kancah musik===
Di tahun 1992, Taman Lalu Lintas Bandung menjadi tempat berkumpulnya anak muda yang gemar bermain papan luncur serta bertukar pikiran mengenai musik yang mereka suka. Arian adalah salah satu sosok yang sering ditemukan di sana.<ref>{{cite web|url=https://m.antaranews.com/amp/berita/1127112/histori-rock-indonesia-saat-britpop-lebih-dikenal-indies|title=Histori Rock Indonesia, saat britpop lebih dikenal indies|first=Aubrey Kandelila|last=Fanani|publisher=Antara News|date=23 Oktober 2019|accessdate=3 Juli 2020}}</ref>
 
Berkat hobinya mengoleksi kaset, CD dan majalah musik, serta korespondensinya dengan penggemar musik metal di seluruh dunia yang juga bertukar kaset dan CD dengannya,<ref name=Ridho>{{cite web|url=https://koran.tempo.co/read/hobi/57360/hanya-ada-200-piringan-hitam|title=Hanya Ada 200 Piringan Hitam|first=Poernomo Gontha|last=Ridho|publisher=Koran Tempo|date=4 Desember 2005|accessdate=3 Juli 2020}}</ref> Arian menjadi salah satu sumber informasi dan referensi bagi teman-temannya di kancah musik independen Bandung awal ‘90-an.<ref>{{cite web|url=https://www.authenticity.id/read/hidupmu-musik-distorsi-selalu-selamanya|title=Hidupmu, Musik, Distorsi: Selalu, Selamanya!|first=Rio|last=Tamtomo|publisher=Authenticity|date=2 Oktober 2019|accessdate=3 Juli 2020}}</ref>
 
Ketika Puppen mulai dikenal, Arian juga memanfaatkan popularitas tersebut untuk mempromosikan band-band lain dari Bandung yang disukainya, seperti Pure Saturday.<ref>{{cite book|title=Based on a True Story: Pure Saturday|first=Idhar|last=Resmadi|pages=51-52|publisher=U&KL Books|ISBN=978-602-17941-0-4|date=2003|accessdate=5 Juli 2020}}</ref>
 
==Karier Seni Rupa==